Jakarta, VIVA – Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul buka suara soal proses usulan agar Presiden RI ke-2 Soeharto dijadikan sebagai pahlawan nasional 2025.
Gus Ipul mengatakan, tokoh yang masuk dalam jajaran calon pahlawan nasional berasal dari usulan gubernur kepada Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial.
Sebelum diajukan oleh Gubernur, dia mengatakan, masukan tersebut didapat dari bupati ataupun wali kota dari wilayah mereka masing-masing. Termasuk, usulan dari masyarakat melalui seminar ataupun tokoh dan sejarawan.
"Setelah seminar selesai ada sejarawannya, ada tokoh-tokoh setempat, dan juga narasumber lain yang berkaitan dengan tokoh yang diusulkan," kata Gus Ipul kepada wartawan, dikutip Senin, 21 April 2025.
"Setelah itu, nanti prosesnya naik ke atas ke Gubernur, ada seminar lagi, setelah itu baru ke kami. Di Kementerian Sosial nanti lewat Dirjen Pemberdayaan Sosial kita membuat tim," sambungnya.
Kata Gus Ipul, tim tersebut terdiri dari berbagai pihak mulai dari akademisi, sejarawan, tokoh agama, hingga tokoh masyarakat. Tim itu bertugas membahas usulan dari seluruh Gubernur di Indonesia.
"Setelah itu nanti kita matangkan, saya akan mendiskusikan, memfinalisasi, kami tanda tangani, langsung kita kirim ke Dewan Gelar," ungkap dia.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Mira Riyati Kurniasih mengungkapkan sudah ada 10 nama yang masuk dalam daftar usulan calon Pahlawan Nasional 2025.
Dari jumlah tersebut, empat nama merupakan usulan baru, sementara enam lainnya merupakan pengajuan kembali dari tahun-tahun sebelumnya.
Prediksi dan Pesan Soeharto Tentang Indonesia Jadi Kenyataan
Photo :
- Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo
“Untuk tahun 2025 sampai dengan saat ini, memang sudah ada proposal yang masuk ke kami, itu ada sepuluh. Empat pengusulan baru, dan enam adalah pengusulan kembali di tahun-tahun sebelumnya,” kata Mira Riyati.
Beberapa tokoh yang kembali diusulkan, antara lain K.H. Abdurrahman Wahid (Jawa Timur), Jenderal Soeharto (Jawa Tengah), K.H. Bisri Sansuri (Jawa Timur), Idrus bin Salim Al-Jufri (Sulawesi Tengah), Teuku Abdul Hamid Azwar (Aceh), dan K.H. Abbas Abdul Jamil (Jawa Barat).
Sementara itu, empat nama baru yang diusulkan tahun ini, yaitu Anak Agung Gede Anom Mudita (Bali), Deman Tende (Sulawesi Barat), Prof. Dr. Midian Sirait (Sumatera Utara), dan K.H. Yusuf Hasim (Jawa Timur).
Pengusulan calon pahlawan ini dibatasi sampai 11 April 2025. Setelah tahap verifikasi dan sidang pleno, TP2GP akan menyampaikan rekomendasi usulan calon Pahlawan Nasional dari Menteri Sosial kepada Presiden.
Selanjutnya, Presiden memilih daftar nama yang diajukan untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Proses pengusulan Pahlawan Nasional 2025 dipastikan berjalan transparan dan efektif.
Halaman Selanjutnya
"Setelah itu nanti kita matangkan, saya akan mendiskusikan, memfinalisasi, kami tanda tangani, langsung kita kirim ke Dewan Gelar," ungkap dia.