VIVA – Pembalap muda Spanyol, Fermin Aldeguer, tampil luar biasa di ajang MotoGP Mandalika 2025. Meski berstatus rookie, Aldeguer berhasil menunjukkan kematangan yang jarang dimiliki pembalap debutan.
Salah satu kunci suksesnya adalah bagaimana ia belajar dari kesalahan Jorge Martin di musim-musim sebelumnya, terutama ketika memimpin di lintasan yang sama, namun kehilangan fokus dan akhirnya gagal finis.
Fermin Aldeguer pengganti Marc Marquez di Gresini Racing
Photo :
- Dok. Gresini Racing
Belajar dari Pengalaman Pahit Jorge Martin
Dalam wawancaranya setelah balapan, Fermin Aldeguer mengaku bahwa ia teringat momen ketika Jorge Martin terjatuh saat memimpin balapan di Mandalika 2023. Kejadian itu menjadi pelajaran penting bagi dirinya agar tidak mengulangi kesalahan serupa.
“Ketika saya berada di atas sepeda, saya mengingat kecelakaan Jorge Martin ini karena saya ingat balapannya pada saat itu,” ujar Aldeguer dikutip VIVA dari Crash Selasa, 7 Oktober 2025.
Aldeguer menyadari bahwa Mandalika bukan sirkuit yang mudah. Trek dengan suhu tinggi dan permukaan yang cepat berubah bisa membuat ban cepat kehilangan grip. Karena itu, ia lebih memilih menjaga ritme dan fokus pada konsistensi ketimbang kecepatan absolut.
Strategi Balapan yang Terukur
Aldeguer memulai balapan dari posisi kedua, namun sejak awal sudah menunjukkan kecepatan yang solid. Ia tak terburu-buru mengambil alih posisi pertama.
Begitu berhasil memimpin di pertengahan lomba, ia langsung menjaga jarak aman dari lawan terdekatnya.
Data mencatat, ia menjaga kecepatan stabil di kisaran 1 menit 30,7 detik per lap bukan waktu tercepat, tapi cukup untuk mempertahankan ritme balapan tanpa membuat kesalahan.
“Saya tidak ingin memaksakan diri. Jika terlalu cepat, bisa kehilangan cengkeraman ban. Jadi saya memilih tetap tenang dan menjaga tekanan ban tetap stabil,” ungkap pembalap berusia 20 tahun itu.
Hasilnya, strategi tersebut terbukti efektif. Ia berhasil memperlebar jarak hingga 9 detik di tengah lomba, lalu menutup balapan dengan selisih 6,8 detik di depan lawannya. Performa impresif itu membuat Aldeguer menjadi salah satu rookie tersukses musim ini.
Mental Baja di Tengah Tekanan
Fermin Aldeguer di MotoGP 2025
Photo :
- Instagram Fermin Aldeguer
Keunggulan besar bukan berarti tanpa tekanan. Saat berada di posisi terdepan, Aldeguer mengaku sempat tergoda untuk meningkatkan kecepatan. Namun timnya, lewat radio komunikasi, terus mengingatkan agar ia tidak mengulang “kesalahan Martin” yaitu kehilangan fokus karena terlalu agresif.
Halaman Selanjutnya
“Tim saya berkata, ‘jangan lihat ke belakang, tetap pada ritme dan jaga ban’. Itu membantu saya tetap tenang,” ujar Aldeguer.