Bandung, VIVA - Ratusan aktivis pembela Palestina dari berbagai negara hadir dalam konferensi yang diinisiasi Koalisi Perempuan Asia Pasifik untuk Al Quds dan Palestina (APWCQP) yaitu Konferensi Aktivis Palestina Asia Pasisifik di Bandung, Minggu, 25 Mei 2025. Konferensi itu dihadiri oleh tokoh perempuan, jurnalis, dan pejabat publik dari berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Turki, Tunisia, Mesir, hingga Maroko.
Dari Indonesia yang menghadiri ruang konferensi digawangi oleh Koalisi Perempuan Indonesia Peduli Al Aqsha (KPIPA). Ketua KPIPA Nurjanah Hulwani mengatakan konferensi dilaksanakan dengan mengambil semangat 70 tahun Konferensi Asia Afrika. Menurut dia, kegiatan itu jadi titik kebangkitan untuk berjuang melawan segala bentuk kejahatan penjajah zionis israel.
"Kejahatan kemanusiaan dan gendosida israel yang dipertontonkan di dunia mencabik-cabik kemanusiaan kita. Air mata sudah kering karena ketidakberdayaan kita menghentikan genosida di Gaza," kata Nurjana, dalam keterangannya.
Dia menuturkan perjuangan rakyat Palestina luar biasa menghadapi kebrutalan Israel.
"Demi Allah, jika kita melihat penindasan terhadap rakyat sipil Gaza, kita tidak akan percaya bahwa rakyat Gaza dapat menanggung semua kengerian ini dan tetap hidup," lanjut Nurjanah.
Ketua KPIPA Nurjanah Hulwani.
Maka itu, Nurjanah mengatakan agar seluruh masyarakat dunia bisa berkontribusi atas nama kemanusian, menghentikan genosida dan agresi Israeldi Gaza.
Dalam agenda kali ini, sejumlah jurnalis dari Al Jazeera asal Gaza turut hadir. Selain itu, ada juga beberapa jurnalis dari Tanah Air yang hadir dalam talkshow berjudul ‘Membungkam Dunia: Membunuh Jurnalis’.
Sementara, tokoh internasional perempuan pembela Palestina Nurjanah Hulwani selaku Presiden Global Women’s Coalition for Quds and Palestine (GWCQP) juga hadir.
Lalu, ada Rabab Awad dari Turki, Dr. Shazra Ibrahim dari Maldives, Dr Fauziah Mohammad Hasan dari Malaysia, dan Assisten Prof. Soliha Hayeesamaee dari Thailand menjadi pembicara dalam talkshow berjudul ‘Kejahatan Kemanusiaan: Genosida Gaza’.
Selain itu, hadir tokoh dan pejabat Indonesia di antaranya Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Anggota DPR RI Fraksi PDIP Sarifah Ainun Jariyah, Staf Ahli Menlu RI Bidang Sosial, Budaya dan PMILN, Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi. Kemudian, hadir juga Ketua ASPAC sekaligus Ketua Pemuda dan Olahraga Global Coalition for Al-Quds and Palestine (GCQP), Oke Setiadi
Adapun pemilihan tempat konferensi dekat dengan museum KAA bertujuan untuk mengingat peristiwa bersejarah Konferensi Asia Afrika 70 tahun lalu. Momen KAA 70 tahun lalu itu, saat RI jadi tuan rumah untuk menyatukan negara-negara Asia Afrika dan membantu negara-negara yang belum merdeka.
“Ini diharapkan dapat membangkitkan semangat untuk membebaskan Palestina dari belenggu penjajahan serta menghentikan agresi Israel yang telah menewaskan lebih dari 53.000 jiwa,” jelas Nurjanah.
Rangkaian agenda kegiatan dimulai dengan History Walk, mengunjungi museum KAA di Gedung Merdeka. Kemudian, ada forum ‘Palestine Walk: Road to Freedom’ yang merupakan sisi jalan alun-alun kota yang diresmikan sebagai wujud solidaritas perjuangan Palestina.
Selanjutnya, ada deklarasi kemanusiaan yang disampaikan oleh 10 tokoh ormas muslimah nasional perempuan peduli Al Aqsha menutup acara yang digelar dari pagi hingga malam ini.
Halaman Selanjutnya
Dalam agenda kali ini, sejumlah jurnalis dari Al Jazeera asal Gaza turut hadir. Selain itu, ada juga beberapa jurnalis dari Tanah Air yang hadir dalam talkshow berjudul ‘Membungkam Dunia: Membunuh Jurnalis’.