Jakarta, VIVA – Organisasi masyarakat (ormas) kini menjadi sorotan di Indonesia, usai Presiden Prabowo menegaskan pemberantasan aksi premanisme yang kerap membawa nama ormas.
Termasuk Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang turut berbicara mengenai ormas dan menyebutkan ormas sejatinya yang jumlahnya sangat banyak bisa dirangkul dan menjadi mitra untuk membangun bangsa.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum (Waketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Idrus Marham, menilai dua pernyataan itu tidak ada perbedaannya. Idrus merasa senada dengan Gibran dengan tujuan demi akselarasi pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik.
“Jadi satu sisi bicara tentang bagaimana Ormas-Ormas ini menjadi mitra pemerintah dalam rangka untuk mengakselerasi pembangunan bangsa dan Mas Gibran yang mendampingi Pak Prabowo, ya tentu dalam posisinya untuk mengambil kebijakan,” ujar Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu, 17 Mei 2025.
Video monolog Wapres Gibran Rakabuming Raka
Photo :
- YouTube/Gibran Rakabuming
Sedangkan untuk para oknum ormas, Idrus meminta adanya penindakan yang tegas. Pernyataan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani yang menilai aksi premanisme kerap membuat gerah pelaku pengusaha dan membuat rusak iklim investasi.
“Saya melihat bahwa pernyataan 2 tokoh, baik Wapres maupun Mas Rosan sebagai Menteri, itu tidak ada perbedaan, bahkan sama,” katanya.
Idrus mengatakan perlunya tindakan tegas terhadap oknum ormas, yang membuat para investor asing yang enggan menanamkan investasinya di Indonesia karena rawan menerima aksi pemerasan.
“Mas Rosan, saya kira itu tegas karena ada di lapangan yang merasakan betul bagaimana sikap dan perilaku oknum yang mengatas namakan organisasi yang melakukan penekanan bahkan pemerasaan kepada pengusaha-pengusaha dan juga kepada rakyat itu telah nyata menghambat jalannya pembangunan termasuk tentu investor-investor yang ada di luar negeri,” ucap Idrus.
Idrus menambahkan bahwa dirinya sesuai arahan Ketua Umum Bahlil Lahadalia, mendukung sepenuhnya yang diambil Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk menindak ormas yang bermasalah.
“Bukan hanya oknum yang mengatasnamakan sebuah organisasi yang telah melakukan pemerasaan, pemaksaan,” kata Idrus.
“Jadi jangan pernah negara dikalahkan oleh para preman,” ucap dia menambahkan.
Halaman Selanjutnya
Idrus mengatakan perlunya tindakan tegas terhadap oknum ormas, yang membuat para investor asing yang enggan menanamkan investasinya di Indonesia karena rawan menerima aksi pemerasan.