Hasil Banding Yuran Fernandes, Komdis PSSI Tetap Jatuhkan Sanksi Tapi...

7 hours ago 3

Sabtu, 17 Mei 2025 - 21:54 WIB

VIVA – Kabar terbaru datang dari kubu PSM Makassar. Klub asal Sulawesi Selatan itu resmi mengumumkan hasil banding atas hukuman berat yang dijatuhkan kepada bek asing mereka, Yuran Fernandes.

Lewat akun media sosial resmi, Sabtu 17 Mei 2025, PSM menyampaikan bahwa Komite Banding PSSI telah mengoreksi sanksi terhadap Yuran. Hukuman larangan beraktivitas di lingkungan sepak bola Indonesia yang semula dijatuhkan selama 12 bulan, kini dipangkas menjadi hanya tiga bulan.

Namun, ini bukan berarti permohonan banding PSM Makassar dikabulkan sepenuhnya. Dalam salinan keputusan yang diterima VIVA, Komite Banding PSSI secara tegas menyatakan menolak permohonan PSM. Meski begitu, mereka tetap memperbaiki keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI sebelumnya.

"Memperbaiki Keputusan Komite Disiplin PSSI Nomor: 163/L1/SK/KD-PSSI/V/2025 tanggal 8 Mei 2025 sepanjang mengenai kualifikasi pelanggaran disiplin dan berat ringannya sanksi," tulis keterangan resmi dari Komite Banding.

Komite Banding menilai bahwa Yuran Fernandes tetap bersalah karena melakukan pelanggaran disiplin berupa tindakan mendiskreditkan keputusan perangkat pertandingan. Namun, sanksi 12 bulan larangan aktivitas dianggap terlalu berat. Akhirnya, Komite Banding memutuskan hukuman dikurangi menjadi tiga bulan.

Sanksi denda sebesar Rp25 juta yang semula dijatuhkan Komdis PSSI tetap dipertahankan.

"Menjatuhkan sanksi disiplin kepada pemain klub PSM Makassar atas nama Yuran Fernandes Rocha Lopes berupa larangan beraktivitas yang terkait dengan sepak bola selama tiga bulan kalender sejak keputusan diterbitkan dan membayar denda Rp25 juta," bunyi isi salinan keputusan tersebut.

Sebelumnya, Yuran Fernandes sempat melontarkan kritik terhadap sepak bola Indonesia lewat akun Instagram pribadinya. Meski sudah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, Komdis PSSI tetap menjatuhkan hukuman berat yang memicu polemik.

Tak hanya Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang menyayangkan keputusan tersebut, federasi pemain dunia, FIFPro, juga ikut buka suara. Mereka menilai hukuman terhadap Yuran berlebihan dan bisa menjadi preseden buruk bagi kebebasan berekspresi pemain.

Timnas Indonesia akan menjalani laga krusial melawan Bahrain dalam matchday kedelapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, babak ketiga.

Peluang Timnas Indonesia Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia

Perjuangan Timnas Indonesia menuju babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 semakin mendebarkan. Indonesia berpeluang jadi tuan rumah

img_title

VIVA.co.id

17 Mei 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |