Hamdan Hamedan Sindir Fenomena Pemain Diaspora Pulang Kampung Lewat Puisi 'Elang'

9 hours ago 2

Rabu, 16 Juli 2025 - 05:30 WIB

Jakarta, VIVA – Fenomena kembalinya sejumlah pemain diaspora ke Liga Indonesia menuai sorotan tajam dari Tenaga Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) bidang Kepemudaan dan Diaspora, Hamdan Hamedan. Melalui unggahan Insta Story di akun Instagram pribadinya, Hamdan menyampaikan kekecewaannya lewat sebuah puisi berjudul “Elang”.

Puisi tersebut berisi sindiran halus namun tajam terhadap keputusan sejumlah pemain diaspora muda yang justru memilih kembali ke Indonesia di usia yang masih sangat produktif, alih-alih mengembangkan diri di kompetisi luar negeri yang lebih kompetitif.

Puisi "ELANG" karya Hamdan Hamedan:

Dulu kami temukan di negeri jauh
Elang muda, bersinar dan penuh arah
Kami pikir talentamu megah
Tapi kini kau dibawa salah arah

Tiba-tiba pawang datang menukarmu dengan harga murah
Engkau yang harusnya melanglang dunia dikembalikan pulang
Tak mampu dicarinya medan yang mengasah
Terlalu dini untuk kembali—karena pawang silau uang

Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga, Hamdan Hamedan

Bait-bait dalam puisi itu dinilai sebagai bentuk kritik terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam kepindahan pemain diaspora ke klub domestik, yang menurut Hamdan dilakukan terlalu dini dan lebih didorong oleh kepentingan finansial daripada pengembangan karier jangka panjang.

Hamdan seolah menyayangkan bahwa "elang-elang muda" yang dahulu ditemukan dan diasah di luar negeri, kini justru kembali ke kompetisi lokal yang dinilainya belum cukup menantang untuk mengasah potensi secara maksimal.

Saat ini, sejumlah pemain diaspora memang sedang merapat ke Super League. Jordi Amat resmi bergabung dengan Persija Jakarta, Jens Raven membela Bali United, dan Rafael Struick dikabarkan selangkah lagi merapat ke Dewa United.

Unggahan Hamdan tersebut viral di media sosial dan menuai beragam respons dari netizen. Beberapa mendukung pandangannya, sementara yang lain menilai keputusan pemain kembali ke Indonesia adalah hal personal yang tidak bisa digeneralisasi.

Terlepas dari polemik tersebut, pernyataan Hamdan membuka ruang diskusi lebih luas mengenai strategi pengembangan pemain diaspora dan pentingnya keberadaan mereka di kompetisi luar negeri untuk menunjang prestasi Timnas Indonesia di level internasional.

Halaman Selanjutnya

Hamdan seolah menyayangkan bahwa "elang-elang muda" yang dahulu ditemukan dan diasah di luar negeri, kini justru kembali ke kompetisi lokal yang dinilainya belum cukup menantang untuk mengasah potensi secara maksimal.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |