Jakarta, VIVA – Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengumumkan bahwa pihaknya menghentikan penjualan amunisi ke Israel saat ini di tengah memanasnya konflik antara Israel dan Iran. Penjualan amunisi itu pun sebenarnya telah direncanakan sebelumnya.
Berbicara usai pertemuan Dewan Staf Umum Serbia, Vucic menyampaikan bahwa penjualan tersebut telah dihentikan, seraya mengakui bahwa Serbia telah menjual amunisi ke Israel sejak perang genosida dimulai pada Oktober 2023.
Vucic menekankan bahwa Serbia menjalin hubungan bersahabat, baik dengan Israel maupun Iran, serta menyerukan perdamaian di Timur Tengah.
Serangan Israel di sebuah gedung kantor televisi berita Iran, Senin, 16/6
Terkait serangan terbaru Amerika Serikat terhadap Iran, Vucic menyatakan bahwa hukum internasional telah dilanggar dan tidak ada lagi keadilan serta aturan yang ditegakkan.
“Bagaimana mungkin Barat menguliahi Rusia atau pihak lain soal integritas teritorial? Semua pihak telah melanggar aturan itu," kata Vucic, dikutip dari Anadolu, Selasa, 24 Juni 2025.
"Dunia secara harfiah sedang jatuh ke dalam kekacauan. Kini semua negara bertindak seolah mereka berhak menyerang pihak lain. Kegilaan telah menyebar ke seluruh dunia. Tidak ada lagi pihak yang bisa dipercaya,” ujarnya.
Trump Klaim Israel dan Iran Sepakat Berdamai
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim bahwa Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata secara total.
VIVA.co.id
24 Juni 2025