Inflasi April 2025 Dipastikan Tetap Terjaga, BI Ungkap Faktornya

13 hours ago 8

Sabtu, 3 Mei 2025 - 18:38 WIB

Jakarta, VIVA - Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan April 2025, masih terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso mengatakan data Badan Pusat Statistik (BPS) menemukan bahwa IHK April 2025 tercatat inflasi sebesar 1,17 persen secara month-to-month (mtm).

Sehingga secara tahunan alias year-on-year (yoy), IHK mengalami inflasi sebesar 1,95 persen (yoy). 

"Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI bersama Pemerintah Pusat dan daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah," kata Ramdan dalam keterangannya pada Sabtu, 3 Mei 2025.

Gedung Bank Indonesia (tampak depan)

Photo :

  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

Ke depannya, BI meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen pada 2025 dan 2026. Sementara inflasi inti pada April 2025 tercatat sebesar 0,31 persen (mtm), lebih tinggi dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,24 persen (mtm).

Perkembangan inflasi inti tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan harga beberapa komoditas global, di tengah ekspektasi inflasi yang terjaga.

"Realisasi inflasi inti pada April 2025 disumbang, terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan dan mobil. Secara tahunan, inflasi inti Maret 2025 tercatat sebesar 2,50 persen (yoy), sedikit lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,48 persen (yoy)," ujar Ramdan.

Dia menambahkan, kelompok volatile food pada April 2025 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen (mtm), menurun dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,96 persen (mtm).

Deflasi kelompok volatile food disumbang terutama oleh komoditas cabai rawit, daging ayam ras, dan telur ayam ras didukung oleh pasokan komoditas cabai rawit yang meningkat dan biaya input pakan ternak yang menurun.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 0,64 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,37 persen (yoy).

"Ke depan, inflasi volatile food diprakirakan tetap terkendali, didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah," ujarnya.

Sebagai informasi, BI juga melaporkan bahwa kelompok administered prices mengalami inflasi sebesar 5,21 persen (mtm) pada April 2025. Posisi itu lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya yang sebesar 6,53 persen (mtm).

Inflasi kelompok administered prices terutama disumbang oleh komoditas tarif listrik, seiring berakhirnya implementasi kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen.

Secara tahunan, kelompok administered prices tercatat inflasi sebesar 1,25 persen (yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 3,16 persen (yoy).

Halaman Selanjutnya

Dia menambahkan, kelompok volatile food pada April 2025 mengalami deflasi sebesar 0,04 persen (mtm), menurun dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 1,96 persen (mtm).

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |