Jakarta, VIVA – Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik setiap tahunnya, termasuk sampah kemasan air mineral.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dosen Fakultas Teknik (FT), Universitas Indonesia (UI), Prof. Setijo Bismo menciptakan alat pemurnian air bernama “Arofah” yang ramah lingkungan.
Kampus UI Depok
Photo :
- VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)
Alat tersebut diciptakan untuk memberikan akses air minum berkualitas secara gratis sekaligus mengurangi limbah plastik dari penggunaan air kemasan.
Arofah unggul dibandingkan sistem pemurnian air lain karena menggunakan beberapa tahap filtrasi, termasuk teknologi reverse osmosis yang menghasilkan air dengan kandungan mineral optimal, steril, dan berstruktur heksagonal.
Teknologi ini memastikan air yang dihasilkan aman dikonsumsi tanpa perlu bergantung pada air minum dalam kemasan.
Arofah juga dapat mengolah berbagai jenis air baku menjadi air yang layak digunakan. Sumber air yang dapat diolah meliputi air hujan, air sumur, air PAM, hingga air dari sumber alami seperti danau dan sungai.
Selain itu, alat ini mampu memproses air dari air conditioner serta air banjir yang sering kali menjadi tantangan saat musim hujan tiba.
“Dengan teknologi pengolahan yang canggih, Arofah memberikan solusi efektif untuk memastikan ketersediaan air bersih dari berbagai sumber yang tersedia,” ujar Prof. Bismo dalam keterangan tertulisnya, Rabu 23 April 2025.
Menurutnya, air hasil filtrasi Arofah seratus persen aman dikonsumi karena telah dimurnikan dan bersifat steril.
Arofah juga telah melalui uji laboratorium di Departemen Teknik Kimia FTUI selama satu tahun dan akan diuji lebih lanjut di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk memastikan keamanannya bagi konsumsi publik.
Setelah melalui uji coba, Arofah mulai beroperasi di lingkungan FTUI sejak awal 2025. Sebanyak 19 unit Arofah telah dipasang di 17 titik strategis, termasuk Gedung Dekanat, gedung departemen, kantin dosen, gedung kuliah FTUI Salemba, hingga Pos Satpam.
Langkah ini memungkinkan ratusan dosen dan tenaga kependidikan untuk beralih dari air minum kemasan ke sumber air bersih yang lebih ramah lingkungan.
Staf Departemen Teknik Kimia FTUI, Deva Alifah, sebagai salah seorang pengguna mengungkapkan kepuasannya terhadap kualitas air yang dihasilkan Arofah.
"Air dari Arofah terasa lebih ringan dan segar dibandingkan air kemasan biasa. Kami juga merasa terbantu karena tidak perlu lagi membeli galon air,” ucap Deva.
Inovasi Arofah ciptaan Prof. Bismo dirancang melalui penelitian yang dilakukan sejak 2005.
Hasil penelitian direalisasikan melalui Hibah Pengabdian Masyarakat pada Agustus 2024 yang didanai oleh PT Freeport Indonesia. Alat yang awalnya dirancang untuk penggunaan skala kecil seperti rumah tangga, kini dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam skala lebih besar dan bahkan berpotensi untuk diterapkan di sektor industri.
Dalam pembuatan alat ini, Prof. Bismo menyebut ada beragam tantangan yang dihadapi, seperti ketersediaan alat dan teknologi murah yang masih kurang, sumber daya manusia yang belum memadai, hingga persepsi masyarakat yang masih menganggap air minum dalam kemasan lebih baik.
Meski begitu, ia berharap inovasi ini dapat membantu masyarakat serta perusahaan dan kawasan industri dalam menyediakan air bersih dengan biaya lebih efisien dan ramah lingkungan.
Ia juga mendorong para peneliti muda untuk melanjutkan penelitian ini dan mengembangkannya menjadi lebih baik.
Danau Kenanga di kawasan kampus UI Depok
Photo :
- VIVAnews/Zahrul Darmawan
Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan Arofah.
“Kami mendukung penuh inovasi ini dan berharap teknologi Arofah semakin berkembang, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati akses air minum gratis berkualitas. Kehadiran Arofah tidak hanya berkontribusi pada penyediaan air bersih, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan dan inovasi teknologi dalam bidang pemurnian air.”
Halaman Selanjutnya
Selain itu, alat ini mampu memproses air dari air conditioner serta air banjir yang sering kali menjadi tantangan saat musim hujan tiba.