Israel Perketat Aturan Masuk Masjid Al-Aqsa Selama Ramadan Bagi Warga Palestina

3 hours ago 1

Sabtu, 1 Maret 2025 - 15:47 WIB

Gaza, VIVA – Imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Ekrima Sabri, mendesak warga Palestina untuk memperkuat kehadiran mereka di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, yang diduduki selama bulan Ramadan, meskipun otoritas Israel memperketat pembatasan akses.

"Bulan suci (Ramadan) telah tiba, dan rakyat Palestina tetap teguh di tanah mereka, menolak penggusuran dan kompromi," kata Ekrima, yang juga menjabat sebagai kepala Komite Muslim Tinggi di Yerusalem, dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 28 Februari 2025.

Ia menegaskan bahwa Masjid Al-Aqsa masih dalam kepungan Israel, dengan tindakan yang semakin keras terhadap warga Palestina yang hendak beribadah di dalamnya.

"Setiap tahun, pendudukan Israel berusaha mengganggu ibadah umat Muslim di Al-Aqsa, dan ini merupakan pelanggaran yang jelas terhadap kebebasan beribadah," ujarnya, dikutip dari ANews, Sabtu 1 Maret 2025.

Sebagai tokoh yang lantang mengkritik pendudukan Israel selama puluhan tahun, Ekrima juga menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk "menyatukan upaya" dalam melindungi Al-Aqsa dari intervensi Israel.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, otoritas Israel kembali memberlakukan pembatasan ketat terhadap warga Palestina selama Ramadan.

Imam Masjid Al-Aqsa Sheikh Ekrima Sabri

Laporan penyiar publik Israel, KAN, mengungkapkan bahwa polisi Israel tidak akan mengizinkan warga Palestina yang baru saja dibebaskan dari penjara untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa.

Selain itu, sekitar 3.000 personel kepolisian akan dikerahkan setiap hari di pos pemeriksaan menuju Yerusalem Timur dan kompleks masjid selama bulan puasa.

Israel juga merekomendasikan pembatasan jumlah izin masuk bagi warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki. Menurut KAN, hanya 10.000 izin yang akan diberikan, dengan ketentuan pria harus berusia di atas 55 tahun dan wanita di atas 50 tahun.

Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Islam, sementara umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai lokasi dua kuil Yahudi di masa lampau.

Israel menguasai Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, sejak Perang Arab-Israel 1967, dan secara sepihak mencaplok wilayah tersebut pada 1980, suatu tindakan yang tidak diakui oleh komunitas internasional.

Pada Juli 2024, Mahkamah Internasional menegaskan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina adalah ilegal, serta menuntut evakuasi semua permukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Dengan ketegangan yang kembali meningkat, Ramadan tahun ini berpotensi menjadi ajang konfrontasi baru di salah satu titik paling sensitif di Timur Tengah.

Halaman Selanjutnya

Laporan penyiar publik Israel, KAN, mengungkapkan bahwa polisi Israel tidak akan mengizinkan warga Palestina yang baru saja dibebaskan dari penjara untuk memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |