Izin dan Kuota Impor Industri Pengolahan Susu yang Tak Serap Produksi Lokal Bakal Diekukan

3 hours ago 1

Selasa, 25 Februari 2025 - 10:37 WIB

Jakarta, VIVA – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menginstruksikan industri pengolahan susu wajib menyerap susu dari peternak lokal. Sanksi akan diterapkan akan diterapkan jika pengusaha tidak mematuhi instruksi yang dilakukan guna mendorong peningkatan produksi susu dalam negeri dan menekan impor tersebut.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, Kementan sudah menyurati seluruh industri pengolahan susu dalam negeri untuk melaksanakan instruksi tersebut. Instruksi itu pun ditegaskan merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

"Industri pengolahan susu wajib mengambil susu lokal. Kalau tidak dia laksanakan maka izin impornya dan kuota impornya bisa kita bekukan atau kita tahan," kata Sudaryono dalam keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Selasa, 25 Februari 2025.

Sudaryaono menjabarkan bahwa saat ini 80 persen konsumsi susu nasional dipenuhi dari impor. Hal itu mengingat industri susu dalam negeri baru bisa memproduksi sebesar 20 persen dari kebutuhan konsumsi susu.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono (dok: Kementan)

Photo :

  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Presiden pun kemudian menginstruksikan agar perlahan impor susu dapat ditekan serta meningkatkan produksi susu lokal. Langkah itu dilakukan dengan mendatangkan sapi indukan melalui pembukaan akses investasi terhadap perusahaan.

Pemerintah menargetkan ada dua juta sapi indukan yang diimpor hingga lima tahun mendatang, tanpa menggunakan dana APBN.

"Kita targetkan ada dua juta sapi indukan yang kita datangkan hidup ke Indonesia dan sudah ada 167 perusahaan yang komit untuk berinvestasi mendatangkan sapi. Jadi negara tidak mengeluarkan APBN, tapi mereka berinvestasi sumber sapinya," kata Sudaryono.

Susu ikan vs susu pertumbuhan

Photo :

  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Perusahaan nanti akan menjalin kemitraan dengan peternak lokal, sehingga industri susu nanti dapat dialokasikan dalam pemenuhan menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pemerintah memastikan Program MBG akan didukung dengan sumber protein lokal. Saat ini, susu belum masuk dalam program tersebut karena keterbatasan produksi dalam negeri.

"Kita tidak ingin memberikan susu impor kepada anak-anak kita. Kita ingin substitusi dulu dengan sumber protein yang lain, dengan telur, daging ayam dan seterusnya," kata Wamentan. (Ant)

Halaman Selanjutnya

"Kita targetkan ada dua juta sapi indukan yang kita datangkan hidup ke Indonesia dan sudah ada 167 perusahaan yang komit untuk berinvestasi mendatangkan sapi. Jadi negara tidak mengeluarkan APBN, tapi mereka berinvestasi sumber sapinya," kata Sudaryono.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |