Jakarta, VIVA – Dalam dunia perawatan kulit, niacinamide menjadi salah satu bahan aktif yang sedang naik daun karena manfaatnya yang luas. Bahan yang juga dikenal sebagai vitamin B3 ini dipercaya mampu mencerahkan kulit, mengontrol minyak berlebih, mengecilkan pori-pori, dan memperkuat skin barrier.
Tak heran, banyak produk skincare seperti serum, toner, bahkan pelembap yang menambahkan niacinamide sebagai kandungan utama mereka.
Namun, meski tergolong aman dan cocok untuk hampir semua jenis kulit, penggunaan niacinamide tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Tidak semua bahan aktif bisa dicampur dengan niacinamide, karena bisa menimbulkan reaksi iritasi, kemerahan, bahkan jerawat jika tidak cocok.
Oleh karena itu, sebelum kamu asal coba produk dengan niacinamide, ada baiknya mengetahui lima hal penting berikut ini!
1. Niacinamide Tidak Boleh Dicampur dengan Vitamin C Asam
Niacinamide dan vitamin C dalam bentuk asam (seperti ascorbic acid) memiliki pH yang berbeda. Jika digunakan bersamaan, kedua bahan ini bisa saling menetralkan sehingga manfaatnya berkurang. Selain itu, kombinasi keduanya juga bisa memicu kemerahan dan rasa panas di kulit, terutama bagi pemilik kulit sensitif.
Jika ingin menggunakan keduanya, sebaiknya beri jeda waktu penggunaan. Misalnya, gunakan vitamin C di pagi hari dan niacinamide di malam hari. Dengan cara ini, kamu tetap bisa mendapatkan manfaat dari keduanya tanpa menimbulkan iritasi atau mengganggu fungsi masing-masing bahan.
2. Kenali Batas Konsentrasi Aman Niacinamide
Meskipun niacinamide tergolong aman, bukan berarti semakin tinggi konsentrasinya, semakin baik hasilnya. Penggunaan dengan konsentrasi tinggi, seperti di atas 10%, justru dapat menyebabkan iritasi, terutama bagi pemula atau pemilik kulit sensitif.
Untuk pemula, disarankan memulai dengan konsentrasi 2% hingga 5%. Setelah kulit terbiasa dan tidak mengalami efek samping, kamu bisa perlahan naik ke konsentrasi yang lebih tinggi sesuai kebutuhan kulit.
3. Perhatikan Kombinasi dengan AHA/BHA
Niacinamide sebaiknya tidak langsung dicampur atau dilayer dengan AHA dan BHA tanpa memperhatikan urutan dan jeda waktu. Kandungan AHA/BHA bersifat eksfoliatif dan memiliki pH rendah, sedangkan niacinamide bekerja optimal pada pH netral. Kombinasi ini bisa membuat kulit stres dan memicu reaksi negatif.
Solusinya, gunakan AHA/BHA di malam hari dan berikan jeda 20-30 menit sebelum menggunakan niacinamide. Atau, gunakan keduanya secara bergantian di malam yang berbeda untuk menghindari iritasi dan tetap menjaga efektivitas masing-masing bahan aktif.
4. Kulit Harus Terhidrasi dengan Baik
Niacinamide bekerja lebih baik pada kulit yang terhidrasi. Jika kulit kamu kering atau dehidrasi, niacinamide mungkin justru memperburuk kondisi tersebut dan menimbulkan rasa perih atau gatal.
Oleh karena itu, pastikan kamu menggunakan pelembap yang tepat setelah mengaplikasikan niacinamide. Gunakan juga hydrating toner atau essence sebelumnya agar kulit tetap lembap dan sehat, sehingga niacinamide bisa bekerja secara optimal.
5. Waspadai Reaksi Purging dan Iritasi
Ilustrasi kulit kering, kulit iritasi
Meskipun jarang, niacinamide tetap bisa menyebabkan purging atau iritasi ringan saat pertama kali digunakan. Ini bisa berupa munculnya jerawat kecil, kemerahan, atau rasa gatal. Jangan langsung panik, hal ini bisa jadi tanda bahwa kulit kamu sedang beradaptasi.
Jika reaksi ringan ini terjadi dalam 1–2 minggu pertama, kamu bisa melanjutkan pemakaian dengan frekuensi lebih jarang, misalnya dua kali seminggu dulu. Namun, jika iritasi parah muncul atau tidak membaik setelah beberapa minggu, hentikan pemakaian dan konsultasikan dengan dokter kulit.
Dengan memahami kelima poin penting di atas, kamu bisa lebih bijak dan aman dalam menggunakan niacinamide dalam rutinitas skincare.
Halaman Selanjutnya
2. Kenali Batas Konsentrasi Aman Niacinamide