Jemaah Belum Dapat Kartu Nusuk, Kemenag Pastikan Bisa Masuk Masjidil Haram

3 hours ago 1

Senin, 12 Mei 2025 - 18:26 WIB

Mekah, VIVA – Kementerian Agama (Kemenag) memastikan bahwa jemaah haji Indonesia tetap dapat menjalankan ibadah di Masjidil Haram meskipun belum menerima kartu Nusuk dari syarikah. Hal ini menjadi jaminan bahwa proses ibadah jemaah tetap berjalan lancar di tengah dinamika distribusi identitas resmi tersebut.

Kartu Nusuk sendiri merupakan identitas digital yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Kartu ini wajib dimiliki oleh seluruh jemaah agar dapat mengakses wilayah Makkah, termasuk pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M. Hanafi, menjelaskan bahwa kartu Nusuk seharusnya diberikan kepada jemaah dalam waktu 1x24 jam setelah kedatangan di Arab Saudi. Namun, pelaksanaan di lapangan tak selalu berjalan ideal.

"Namun, dalam praktiknya di lapangan ada banyak kendala. Nusuk ini kan sepenuhnya di bawah kendali syarikah," ujarnya dalam jumpa pers di Kantor Urusan Haji (KUH) Indonesia di Makkah, dikutip Minggu (11/5/2025).

Untuk mengatasi keterlambatan tersebut, syarikah telah menyediakan solusi sementara berupa surat atau penanda identitas lain agar jemaah tetap dapat masuk ke wilayah Makkah dan melaksanakan ibadah di Masjidil Haram.

"Ini bisa menjadi backup bagi yang belum mendapatkan Nusuk. Jadi kalau belum mendapatkan Nusuk, ya tetap tenang karena syarikah pun sudah membackup-nya dengan identitas seperti tadi itu," tutur Muchlis.

Ia juga menekankan bahwa kartu Nusuk memiliki peran vital dalam penyelenggaraan ibadah haji, baik dari sisi administrasi maupun keamanan. Identitas ini berfungsi layaknya "paspor perhajian" untuk mencegah masuknya jemaah ilegal.

"Kedudukan (Nusuk) itu sangat penting sekali dalam perhajian. Dia seperti paspor perhajian kita. Identitas yang harus melekat dengan jemaah," katanya.