Kadin Indonesia Lobi Pemerintah AS, Targetkan Tarif 0 Persen untuk Garmen RI

12 hours ago 4

Jumat, 2 Mei 2025 - 17:01 WIB

Washington, VIVA – Indonesia terus memperkuat diplomasi dagangnya di kancah internasional. Terbaru, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melobi pemerintah Amerika Serikat agar produk garmen dari Tanah Air bisa menikmati tarif bea masuk yang sangat rendah, bahkan hingga 0 persen.

Langkah ini dikemukakan langsung oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, usai bertemu dengan Vice President of National Cotton Council (NCC) Amerika Serikat, Robbie Minnich, di Washington, D.C., Kamis 1 Mei 2025 waktu setempat.

Dalam lawatan ini, Anindya yang akrab disapa Anin didampingi sejumlah pimpinan Kadin lainnya, seperti Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Organisasi, Komunikasi, dan Pemberdayaan Daerah, Erwin Aksa, WKU Bidang Hubungan Luar Negeri, Benardino M. Vega, serta WKU Bidang Hilirisasi, Tony Wenas.

"Kita memikirkan suatu kesepakatan (dengan NCC), dimana kalau kita pakai semacam kapas dari Amerika (Serikat), ketika sudah diolah, dikirim kembali ke Amerika (Serikat) berupa garmen, kita bisa mendapatkan tarif yang serendah mungkin. Syukur-syukur 0 persen," ujar Anin dalam keterangan resminya.

Upaya ini bertujuan agar industri garmen Indonesia bisa lebih kompetitif di pasar ekspor, terutama di AS. Oleh karena itu, Anin juga meminta bantuan NCC untuk ikut mendorong skema ini melalui jalur diplomatik dan perdagangan, khususnya dengan perwakilan dagang AS, U.S. Trade Representative (USTR).

"Seperti kita dengan pemerintah punya relasi yang sangat bagus, supaya perusahaan garmen kita bisa lebih kompetitif ke depannya," tambah Anin.

Meski dihadapkan pada tantangan, terutama dalam persaingan pasokan kapas dengan negara seperti China dan Brasil, Anin tetap optimistis kerja sama ini dapat terwujud. 

"Saya rasa meeting-nya sangat baik. Ini pertemuan yang berdampingan dengan pemerintah dan berfokus kepada kebijakan tarif, yang kami yakin pasti ada solusinya," katanya.

Lebih lanjut, Anin menyebutkan bahwa nilai ekspor Indonesia saat ini telah mencapai sekitar 2 miliar dolar AS per bulan. Dengan struktur perdagangan yang semakin seimbang, peluang untuk meningkatkan ekspor di sektor garmen, alas kaki, dan elektronik dinilai sangat terbuka.

"Kami juga ingin memastikan bahwa kalau nanti kapasnya dari Amerika (Serikat), mereka bisa membantu kita memastikan garmen kita tarifnya mendekati nol. Jadi kita bisa lebih kompetitif sehingga barangnya laku di Amerika (Serikat)," ungkapnya.

Anin menegaskan, skema perdagangan ini tidak hanya menguntungkan pelaku usaha, tetapi juga akan berdampak positif bagi jutaan pekerja di sektor tekstil dan garmen di Indonesia.

"Ini tentu akan membawa banyak sekali manfaat bagi seluruh perusahaan, pengusaha, dan juga pekerja di bidang tekstil dan garmen Indonesia yang jumlahnya sangat-sangat banyak, jutaan orang," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

"Saya rasa meeting-nya sangat baik. Ini pertemuan yang berdampingan dengan pemerintah dan berfokus kepada kebijakan tarif, yang kami yakin pasti ada solusinya," katanya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |