Jakarta, VIVA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memberikan pernyataannya perihal kecelakaan maut antara bus dan mobil Honda BR-V di Tol Pekalongan, Jawa Tengah. Menurutnya, jangan ada kendaraan yang lawan arah kembali di tol.
"Harapan saya hal-hal demikian tidak terjadi lagi. Apalagi kalau sampai ada kendaraan yang melawan arus yang mestinya tidak terjadi di jalan tol," kata Menhub, dikutip dari Antara, Minggu 13 April 2025.
Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Kamis, 23 Januari 2025
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Dudy menegaskan bahwa pembagian jalur di jalan tol sudah sangat jelas. Apalagi saat kejadian tidak diberlakukan sistem satu arah maupun contra flow yang bisa menimbulkan kebingungan pengemudi.
"Karena pembagiannya kan sudah cukup jelas, dan tidak ada pemberlakuan one way atau contra flow pada saat kejadian," lanjutnya.
Mobil Honda BR-V yang tabrakan dengan bus
Ia menilai kejadian kendaraan melawan arus di jalan tol tidak semestinya terjadi dan perlu menjadi perhatian serius seluruh pihak untuk mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang.
Diberitakan sebelumnya, insiden ini terjadi pada Sabtu 12 April 2025, berawal dari mobil minibus jenis Honda BR-V yang diduga melaju melawan arus di KM 332 jalur cepat arah Jakarta. Diduga, mobil itu membawa rokok ilegal.
Evakuasi bus rombongan bonek yang kecelakaan di ruas Tol Pemalang-Batang
Photo :
- ANTARA/HO-Polres Pekalongan
Hingga akhirnya, mobil pun adu banteng dengan bus rombongan suporter Persebaya atau Bonek. Akibat insiden itu, salah satu penumpang mobil minibus dilaporkan meninggal dunia, sedangkan pengemudi mobil itu dilaporkan mengalami luka berat.
Sedangkan pengemudi dan seluruh penumpang bus dilaporkan selamat. Dan hanya bagian depan bus yang hancur parah, Bonek pun akhirnya melanjutkan perjalanan menuju Jakarta dengan armada cadangan untuk menyaksikan laga kontra Persija di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Halaman Selanjutnya
Diberitakan sebelumnya, insiden ini terjadi pada Sabtu 12 April 2025, berawal dari mobil minibus jenis Honda BR-V yang diduga melaju melawan arus di KM 332 jalur cepat arah Jakarta. Diduga, mobil itu membawa rokok ilegal.