Inflasi Mereda dan Dolar Melemah, Harga Bitcoin Justru Melambung ke Rp1,4 Miliar

1 day ago 3

Senin, 14 April 2025 - 14:49 WIB

Jakarta, VIVA – Pasar kripto kembali mencuri perhatian seiring sentimen positif dari pelemahan dolar Amerika Serikat dan melambatnya laju inflasi. Di tengah ketidakpastian global, Bitcoin justru menunjukkan laju yang positif. 

Harga Bitcoin hari ini, Senin, 14 April 2025, berada di level USD84.394 atau setara Rp1,409 miliar (kurs Rp16.700). Kenaikan ini, memperkuat tren stabil yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir, di mana harga Bitcoin sempat tertahan di kisaran USD82.000 atau sekitar Rp1,37 miliar.

Melansir dari Coinfomania, salah satu pendorong utama kenaikan harga Bitcoin adalah rilis Producer Price Index atau PPI AS yang lebih rendah dari perkiraan. Pada Maret 2025, PPI hanya naik 2,7 persen secara tahunan, jauh di bawah ekspektasi pasar di angka 3,3 persen. Bahkan, core PPI yang tidak memasukkan harga pangan dan energi juga menunjukkan penurunan.

Ini menjadi penurunan bulanan pertama sejak awal 2024 dan menandakan bahwa tekanan harga mulai mereda. Situasi ini memberi ruang bagi Federal Reserve untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan suku bunga, yang biasanya berdampak positif bagi aset berisiko seperti kripto.

Selain inflasi, nilai tukar dolar AS juga mengalami pelemahan signifikan. Indeks Dolar (DXY) kini jatuh di bawah level 100, angka yang belum tersentuh sejak lebih dari tiga tahun terakhir. Sejarah mencatat, bahwa setiap kali indeks dolar turun drastis, harga Bitcoin cenderung melonjak sebagai respons terhadap pencarian aset lindung nilai baru.

Beberapa analis seperti Venturefounder mencatat bahwa pelemahan DXY kerap menjadi sinyal awal dari bull run kripto. “Setiap kali DXY melemah sedalam ini, Bitcoin biasanya menyusul dengan lonjakan pertumbuhan,” tulisnya di media sosial.

Menariknya, pasar saham Amerika tak menunjukkan antusiasme serupa. Indeks S&P 500 sedikit terkoreksi dan Nasdaq bergerak mendatar. Sebaliknya, pasar kripto, terutama Bitcoin, justru menjadi sorotan karena mampu mempertahankan momentum naik di tengah dinamika ekonomi global.

Adanya tren ini, membuat banyak pelaku pasar melihat potensi Bitcoin untuk menembus rekor harga baru jika kondisi makro tetap mendukung. Meskipun, perlu tetap diingat, bahwa volatilitas tetap menjadi bagian dari dunia kripto.

Halaman Selanjutnya

Menariknya, pasar saham Amerika tak menunjukkan antusiasme serupa. Indeks S&P 500 sedikit terkoreksi dan Nasdaq bergerak mendatar. Sebaliknya, pasar kripto, terutama Bitcoin, justru menjadi sorotan karena mampu mempertahankan momentum naik di tengah dinamika ekonomi global.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |