Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Orang Tewas dan Puluhan Ribu Warga Mengungsi

3 weeks ago 10

Kamis, 27 Maret 2025 - 02:00 WIB

Seoul, VIVA – Setidaknya 24 orang meninggal dunia akibat kebakaran hutan yang terus melanda wilayah tenggara Korea Selatan. Sebagian besar korban berusia 60 dan 70-an tahun, menurut pihak berwenang.

Mereka menambahkan, bahwa sekitar 26 orang terluka, dengan 12 orang dalam kondisi kritis. Lebih dari 23.000 orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

"Krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menulis ulang catatan kebakaran hutan terburuk dalam sejarah negara kita," kata penjabat Presiden Han Duck-soo.

Kebakaran tersebut menghanguskan kuil berusia 1.300 tahun di kota Uiseong, tempat banyak peninggalan budaya dipindahkan dan diangkut ke tempat yang lebih aman.

Melansir dari BBC Internasional, Rabu 26 Maret 2025, kebakaran dimulai di daerah Sancheong pada hari Jumat, 21 Maret 2025, dan kemudian menyebar ke daerah Uiseong.

Didorong oleh angin kencang dan kering, kebakaran menyebar ke daerah tetangga seperti Gyeongbuk, Uiseong, Andong, Cheongsong, Yeongyang, dan Sancheong.

Pada hari Selasa, 25 Maret 2025, badan pemadam kebakaran nasional menaikkan status krisis ke tingkat tanggap kebakaran tertinggi.

Pada hari Rabu, sebuah helikopter pemadam kebakaran jatuh di pegunungan Uiseong, dan menewaskan pilotnya. Para pejabat juga sedang menyelidiki penyebabnya.

Ribuan petugas pemadam kebakaran dan sekitar 5.000 personel militer, telah dikerahkan untuk memadamkan api, serta helikopter dari militer AS yang ditempatkan di Korea.

Kebakaran hutan relatif jarang terjadi di Korea Selatan. Kebakaran saat ini sudah menjadi yang paling mematikan dalam sejarahnya.

Sekitar 17.000 hektar hutan juga telah hancur, menjadikan kebakaran tersebut sebagai yang terbesar ketiga dalam sejarah Korea Selatan dalam hal luas.

Seorang penduduk desa di Andong mengatakan, "Rumah kami terbakar habis. Hampir seluruhnya runtuh."

Di tempat lain di Andong, orang-orang yang berlindung di sebuah sekolah dasar diminta untuk segera pergi karena api menyebar oleh angin kencang.

Seorang pria berusia 30 tahun yang tinggal di Uiseong mengatakan, "Baik rumah di lantai atas maupun di sebelahnya terbakar. Daerah ini penuh dengan kakek-nenek. Mereka telah tinggal di sini sepanjang hidup mereka, dan ketika rumah mereka terbakar, mereka tidak punya tempat untuk pergi."

Di kota Uiseong, kebakaran menghancurkan kuil Gounsa, salah satu kuil terbesar di provinsi tersebut yang dibangun pada tahun 618 M.

Seorang biksu berusia 68 tahun mengatakan dia "hancur" ketika mendengar tentang penghancuran kuil Gounsa.

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memulihkan fungsi kuil," katanya.

Sebuah bangunan arsitektur Buddha yang dianggap sebagai harta nasional dari Dinasti Joseon (1392-1910) juga hancur, demikian konfirmasi otoritas kehutanan.

Di Andong, sopir truk Lee Seung-joo mengatakan ia melihat gunung-gunung terbakar saat ia lewat.

"Rasanya seperti kiamat," kata pria berusia 39 tahun itu.

Halaman Selanjutnya

Pada hari Rabu, sebuah helikopter pemadam kebakaran jatuh di pegunungan Uiseong, dan menewaskan pilotnya. Para pejabat juga sedang menyelidiki penyebabnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |