Jakarta, VIVA – Perkembangan industri kripto terus menunjukkan dinamika yang menarik perhatian pelaku pasar di Indonesia. Dari sekadar investasi pada aset utama seperti Bitcoin dan Ethereum, kini tak sedikit investor mulai melihat aset-aset tahap awal yang disebut-sebut menyimpan potensi besar, namun juga diiringi risiko yang tidak kalah besar.
Menanggapi hal ini, Luno, salah satu platform investasi aset kripto global, mengumumkan bahwa mereka mulai menyediakan akses kepada aset kripto yang masih berada di tahap awal pengembangan untuk investor di Indonesia. Inisiatif ini, bertujuan memberikan peluang sekaligus edukasi terhadap jenis aset yang dianggap berisiko tinggi, namun memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.
“Kami meyakini bahwa penting bagi investor untuk memperoleh akses yang aman kepada kripto-kripto baru melalui platform yang teregulasi,” ujar Aleks Andjelopolj, VP Product Luno, seperti dikutip dari siaran pers, Jumat, 25 April 2025.
"Meskipun kami telah melakukan penilaian dan evaluasi yang ketat terhadap semua aset sebelum memasukkannya di Luno, kami akan membantu pelanggan untuk mengambil keputusan yang bijak dengan memasukkan aset lebih cepat di platform kami dan menyediakan sumber edukasi untuk membantu mereka memahami risiko dan peluangnya," jelasnya.
Untuk memberikan transparansi dan panduan bagi pengguna, aset kripto tahap awal akan diberi label ‘tahap awal’ (early stage) di dalam aplikasi. Label ini juga akan tertaut dengan informasi rinci terkait karakteristik, potensi, dan risikonya.
Pihak Luno mengakui bahwa proyek-proyek di tahap awal ini memiliki volatilitas harga yang lebih tinggi dibanding aset kripto mapan lainnya. Salah satu proyek awal yang diperkenalkan adalah Berachain, proyek yang diluncurkan pada Februari 2025 dan kini tersedia di platform.
Berachain digambarkan sebagai “sebuah sistem ekonomi kolaboratif yang memberikan imbalan pada modal kerja dengan menyesuaikan insentif di seluruh jaringan” dan menggunakan mekanisme konsensus Proof of Liquidity untuk mengonfirmasi transaksi.
Langkah ini menjadi sinyal bahwa pasar kripto di Indonesia makin terbuka pada diversifikasi aset, dengan catatan pentingnya edukasi serta pemahaman risiko sebelum terjun dalam investasi di tahap awal pengembangan.
Halaman Selanjutnya
Berachain digambarkan sebagai “sebuah sistem ekonomi kolaboratif yang memberikan imbalan pada modal kerja dengan menyesuaikan insentif di seluruh jaringan” dan menggunakan mekanisme konsensus Proof of Liquidity untuk mengonfirmasi transaksi.