Jakarta, VIVA – Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB, Oleh Soleh, menyatakan dukungannya terhadap pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto soal seleksi pimpinan di TNI.
Prabowo ingin, proses seleksi pemimpin di lingkungan TNI tidak semata-mata bergantung pada senioritas, melainkan harus lebih mengedepankan kompetensi dan kemampuan.
Menurut Oleh Soleh, pandangan Presiden Prabowo tersebut sejalan dengan kebutuhan TNI untuk beradaptasi terhadap perkembangan zaman dan tantangan pertahanan yang semakin kompleks.
“Saya sependapat dengan Presiden Prabowo. Dalam proses seleksi pimpinan TNI, kemampuan dan kompetensi harus menjadi faktor utama. Namun jika ada perwira yang senior dan memiliki kemampuan unggul, tentu patut didahulukan,” ujar Oleh Soleh dalam keterangannya, dikutip Selasa, 7 Oktober 2025.
Ia menegaskan bahwa prajurit TNI di semua matra harus terus meningkatkan kapasitas dan kemampuannya, terutama dalam menghadapi tantangan pertahanan modern yang kini sangat bergantung pada kemajuan teknologi.
“Tantangan pertahanan ke depan semakin berat. Karena itu, prajurit TNI dituntut untuk terus belajar dan menguasai teknologi. Alutsista kita semakin canggih, dan itu membutuhkan sumber daya manusia yang profesional dan adaptif,” tambahnya.
Oleh Soleh juga berharap kebijakan rekrutmen dan promosi di tubuh TNI dapat terus mendorong meritokrasi dan pembinaan karier yang sehat, sehingga menghasilkan pemimpin militer yang berintegritas, cerdas, dan siap menjawab kebutuhan strategis bangsa.
“TNI adalah tulang punggung pertahanan negara. Karena itu, pemimpinnya harus lahir dari proses yang objektif, transparan, dan berbasis kemampuan, bukan sekadar senioritas,” tegasnya.
Dengan demikian, lanjutnya, semangat pembaruan yang diusung Presiden Prabowo dalam sistem pembinaan dan seleksi kepemimpinan TNI patut didukung semua pihak, demi menjaga profesionalisme dan kekuatan pertahanan nasional yang unggul.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo Subianto selaku Panglima Tertinggi Tentara Nasional Indonesia (TNI) menginstruksikan kepada Panglima TNI beserta Kepala Staf TNI untuk terus mengawasi dan menilai kepemimpinan di TNI.
Dalam pidatonya di Upacara HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Minggu, 5 Oktober 2025, Prabowo meminta Panglima TNI dan Kepala Staf mempertimbangkan prestasi dan profesionalisme dalam rekrutmen kepemimpinan TNI.
Halaman Selanjutnya
"Saya memberi izin kepada panglima TNI dan kepala staf dalam rangka seleksi kepemimpinan tidak perlu selalu memperhitungkan senioritas yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air," kata Prabowo.