VIVA – Indonesia memiliki cita-cita besar untuk menjadi pusat halal dunia. Sebuah ambisi yang bukan tanpa alasan, sebab negeri ini dianugerahi potensi strategis yang sangat kuat seperti kekayaan alam yang melimpah, pasar muslim terbesar di dunia, serta posisi geopolitik yang sangat strategis.
Di tengah upaya mewujudkan mimpi besar ini, Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Hidayatullah tampil sebagai salah satu aktor utama yang siap mengambil peran lebih besar di berbagai lini industri halal nasional.
Dalam acara Halal Bihalal LPH Hidayatullah, Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Dr. Ahmad Haikal Hasan, memberikan arahan langsung kepada jajaran LPH Hidayatullah agar memperluas kontribusinya dalam ekosistem halal. Ia menyebut, peran Hidayatullah tidak boleh terbatas hanya sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H).
“Hidayatullah sebagai salah satu LPH terbaik di Indonesia saya minta tambah perannya, jangan Cuma LPH dan LP3H, tapi juga sebagai LP3H, LPK, LSN, LSP, dan LHLN, Hidayatullah harus memili elemen lima ini,”ujar Haikal saat memberikan sambutan di DPP Hidayatullah, Jakarta Timur, pada Jum'at (25/4/2025).
Menurutnya, jika Hidayatullah mampu memiliki dan mengembangkan kelima elemen tersebut, maka bukan tidak mungkin lembaga ini akan menjadi motor utama dalam mencetak prestasi halal Indonesia di level global.
“Dengan begitu, Hidayatullah akan menjadi juara halal Indonesia,” ungkap Haikal.
Senada dengan itu, Pembina LPH Hidayatullah, Syaiful Anwar mengajak seluruh elemen Hidayatullah untuk aktif mengisi ruang-ruang kontribusi dalam industri halal. Menurutnya, visi Indonesia sebagai pusat halal dunia sangat realistis jika dilihat dari modal strategis yang dimiliki bangsa ini.
“Indonesia mempunyai cita-cita besar sebagai pusat halal dunia, kenapa bisa bagitu? Karena potensi strategis Indonesia luar biasa, kekayaan alam luar biasa, pasar global yang sangat besar, kemudian letak geopolitik kita yang begitu sentral, tentu menjadi modal yang besar dan sangat patut bagi Indonesia sebagai pusat halal dunia,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya internalisasi nilai-nilai halal dalam kehidupan sehari-hari. “Kita harus menjadi duta-duta halal, di mana pun kita berada. Mulai dari diri kita sendiri, keluarga, dan sebagainya,” tegas Syaiful.
“LPH kita menjadi LPH yang ungul, kita menjadi sejarah besar Indonesia sebagai pusat peradaban dunia,” tandasnya.
Komitmen Hidayatullah untuk memperkuat kiprahnya di industri halal terlihat nyata dengan langkah konkret yang diambil oleh LPH Hidayatullah.
Dalam acara tersebut, secara resmi dilantik 24 perwakilan LPH Hidayatullah dari 24 provinsi di Indonesia yang berasal dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Selatan.
Kepala LPH Hidayatullah, Muhammad Faisal, menyebut bahwa pelantikan ini adalah bagian dari strategi ekspansi nasional yang sudah dirancang sejak lama.
“Alhamdulillah, saat ini perwakilan LPH Hidayatullah sudah menjangkau banyak daerah. Artinya, kaki dan tangan lembaga ini makin panjang, dan langkahnya makin jauh,” ujar Faisal.
Ia juga menyampaikan capaian penting yang diraih LPH Hidayatullah sejauh ini. “Per Agustus tahun lalu, kita telah ditetapkan sebagai LPH utama oleh BPJPH. Posisi kita pun berada di peringkat ke-4 nasional untuk kinerja LPH terbaik. Ini adalah bukti nyata bahwa Hidayatullah bukan hanya siap, tapi juga unggul,” tutur Faisal.
Dengan status sebagai LPH utama, jangkauan layanan Hidayatullah kini telah melampaui wilayah Jabodetabek dan mulai menjangkau skala nasional, bahkan internasional.
“Oleh sebab itu, kita memperbanyak perwakilan dan targetnya nanti akan ada auditor di seluruh kabupaten dan kota, yang nanti kemudian akan dikaryakan di Hidayatullah,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
“Indonesia mempunyai cita-cita besar sebagai pusat halal dunia, kenapa bisa bagitu? Karena potensi strategis Indonesia luar biasa, kekayaan alam luar biasa, pasar global yang sangat besar, kemudian letak geopolitik kita yang begitu sentral, tentu menjadi modal yang besar dan sangat patut bagi Indonesia sebagai pusat halal dunia,” ungkapnya.