Makin Diminati, Ramen Harga Bersahabat Serbu Bali

9 hours ago 4

Bali, VIVA – Dalam satu dekade terakhir, ramen telah berkembang menjadi salah satu ikon kuliner Jepang yang paling digemari di Indonesia. Hidangan berbasis mi dengan kuah khas ini kini tak hanya ditemukan di restoran premium berkonsep Jepang autentik, tetapi juga hadir dalam bentuk inovatif dan terjangkau lewat gerai cepat saji, food court, hingga model waralaba modern.

Pertumbuhan minat masyarakat Indonesia terhadap ramen tidak terlepas dari tren globalisasi kuliner dan meningkatnya eksposur terhadap budaya populer Jepang. Dari anime, drama Jepang, hingga perjalanan wisata ke Negeri Sakura—semuanya ikut mendorong popularitas ramen sebagai hidangan sehari-hari yang menggugah selera. Scroll lebih lanjut ya.

Namun, akses terhadap ramen berkualitas di Indonesia dulu identik dengan harga tinggi dan eksklusivitas. Hal ini mulai berubah berkat kehadiran pelaku usaha yang berani meredefinisi pengalaman makan ramen, salah satunya adalah Ramen Mura, sub-brand inovatif dari Gerobak’Ku yang kini sedang dalam tahap ekspansi agresif secara nasional.

Setelah memulai debutnya pada November 2024 di Jakarta dan Yogyakarta, Ramen Mura resmi membuka outlet keduanya di Bali, tepatnya di kawasan Tukad Barito, Denpasar. Outlet pertama di Bali sendiri telah diresmikan pada 20 Maret 2025. Kehadiran brand ini menandai babak baru ramen Indonesia yang lebih merakyat, tanpa mengorbankan kualitas dan cita rasa.

“Kami melihat merek Ramen Mura sebagai salah satu pilar utama dari Gerobak’Ku Indonesia yang akan terus kami kembangkan secara konsisten serta memberikan experience terbaik bagi pelanggan,” ujar Neil Sisgoi, perwakilan dan pengawas dari PT Sembilan Cipta Indonesia, pemilik master brand Ramen Mura Indonesia.

Kunci daya tarik Ramen Mura terletak pada harganya yang sangat kompetitif. Dengan harga jual mulai dari Rp10.000, masyarakat dari berbagai lapisan bisa menikmati ramen yang tetap mempertahankan unsur otentik khas Jepang. Dibalut dengan desain interior mural Jepang modern, gerai Ramen Mura menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan Instagramable.

“Harga kami kompetitif. Dengan 10 ribuan, pelanggan sudah bisa menikmati ramen berkualitas, bukan yang kaleng-kaleng,” tegas Ayu Febri Anggita, Founder NinePav Group Singapore, pemilik brand Gerobak’Ku dan Ramen Mura.

Tak hanya sebagai merek kuliner, Ramen Mura juga diposisikan sebagai model bisnis waralaba yang terbuka untuk berbagai kalangan, termasuk pemula di dunia bisnis makanan dan minuman. Konsep ini terbukti menarik banyak mitra, seperti diungkapkan oleh salah satu mitra waralaba mereka.

"Ramen Mura adalah pilihan waralaba yang sangat cocok bagi pemula dan pemitra usaha waralaba di Indonesia dimana merek ini memiliki konsep dengan gaya yang kreatif dan memberikan nilai-nilai yang komprehensif kepada para pelanggan,” ujar Willy Kuandi.

Dalam sembilan bulan sejak diluncurkan, Ramen Mura telah memiliki sekitar 18 outlet yang tersebar di berbagai kota. Strategi ekspansi yang cepat ini didukung oleh struktur holding yang kuat: Nine Art sebagai holding company berbasis di Singapura, serta PT Sembilan Cipta Indonesia yang menangani operasional lokal di bawah pengawasan NinePav Group.

“Peresmian hari ini menjadi langkah awal Ramen Mura untuk bersinergi dengan visi Gerobak’Ku dan NinePav Group. Outlet berikutnya akan hadir di Yogyakarta dengan kategori resto. Selain itu, Ramen Mura juga memiliki rencana ekspansi ke Makassar dan Surabaya,” ungkap Ayu dalam pembukaan outlet Denpasar pada Jumat, 9 Mei 2025.

Menariknya, Gerobak’Ku memulai kiprahnya hanya seminggu setelah pandemi COVID-19, awalnya sebagai penyedia frozen food Korea. Kini, mereka telah berkembang menjadi jaringan kafe dan restoran dengan tujuh outlet, termasuk tiga yang pernah hadir di Bali. Transformasi besar pun dilakukan, termasuk dengan mengganti produk-produk yang tidak relevan dengan konsep baru—Ramen Mura.

Halaman Selanjutnya

Source : ist

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |