Kabupaten Solok, VIVA – Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan kondisi terkini Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat usai kejadian gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,2 yang terjadi pada Selasa, 8 April 2025 pukul 17.23 WIB.
Melalui keterangan resmi, Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mengungkapkan telah terdeteksi adanya indikasi pergerakan atau migrasi dari kantong magma dalam menuju permukaan Gunung Talang yang disebabkan lindu dangkal akibat aktivitas Sesar Sumani itu.
"Setelah kejadian gempa tektonik ini, kegempaan di Gunung Talang sampai pukul 24.00 WIB tercatat 115 kali kejadian. Jumlah gempa vulkanik dalam pada Selasa kemarin tercatat 101 kali kejadian,"ujar Muhammad Wafid, Rabu 9 April 2025.
Kawasan hutan di puncak Gunung Api Talang di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, yang terbakar pada Kamis 1 Februari 2018.
Photo :
- VIVA/Andri Mardiansyah
Kata Muhammad Wafid, pemunculan gempa vulkanik dalam ini mengindikasikan adanya migrasi atau perpindahan magma dari kantong magma dalam ke permukaan
Meski demikian, menurut Wafid, hasil pemantauan kegempaan Gunung Talang saat ini teramati sudah menurun, Sejak malam tadi hingga pagi ini, hanya tercatat 17 kali kejadian kegempaan.
Untuk status Gunung Talang, Muhammad Wafid menyebutkan bahwa sampai saat ini Gunung Talang masih berada pada level I atau normal. Meski demikian, baik masyarakat atau pendaki tidak direkomendasikan bermalam atau mendekati area sekitar kawah Talang (Kawah Selatan dan Kawah Utama) dalam radius 500 meter.
Diketahui, Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok ini merupakan salah satu gunung api paling aktif di Sumatera Barat. Gunung api ini merupakan kompleks gunung api yang terdiri dari kerucut Talang Jantan di sebelah timur dan Talang Betina di sebelah barat dan jarak antara dua kerucut ini sekitar 1 kilometer.
Kompleks gunung api ini, tumbuh di zona bagian tengah Sesar Besar Sumatera yang aktif, yaitu pada Segmen Sumani dan Segmen Suliti. Bagian utara dari Segmen Sumani berada di sisi utara Danau Singkarak melewati sisi barat daya danau, melewati Kota Solok, Sumani, Selayo dan berakhir di utara Danau Diatas pada tenggara Gunung Talang.
Badan Geologi mencatat, aktivitas Gunung. Talang sangat rentan akan pengaruh aktivitas tektonik di sekitarnya, seperti erupsi yang terjadi pada tanggal 12 April 2005 menghasilkan dua kawah baru, yaitu Kawah Utama dan Kawah Selatan, diperkirakan dipicu oleh gempa bumi tektonik Mentawai M 6.8.
Lalu, pada tanggal 10 April 2005. Sampai saat ini kedua kawah tersebut menjadi pusat aktivitas Gunung Talang bersama rekahan Gabuo Atas dan Gabuo Bawah.
Aktivitas kegempaan Gunung Talang sampai pada periode 9 April 2025 didominasi oleh Tektonik Jauh. Visual kawah diamati dari Pos Pengamatan Gunungapi Talang di Desa Lembang Jaya, Kabupaten Solok, tidak ada menunjukkan adanya perubahan asap berwarna putih
dengan ketinggian 10 sampai 50 meter di atas puncak.
Halaman Selanjutnya
Diketahui, Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok ini merupakan salah satu gunung api paling aktif di Sumatera Barat. Gunung api ini merupakan kompleks gunung api yang terdiri dari kerucut Talang Jantan di sebelah timur dan Talang Betina di sebelah barat dan jarak antara dua kerucut ini sekitar 1 kilometer.