Padang Pariaman, VIVA – Motif sementara pelaku tega menghabisi serta memutilasi korban di Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman karena sakit hati.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir menyampaikan, dari pengakuan pelaku, dirinya merasa sakit hati karena korban tidak menepati janjinya membayar utang Rp 3 juta tepat waktu.
Atas dasar tersebut, pelaku mengaku gelap mata hingga tega membunuh serta memutilasi korban.
“Dari pengakuan sementara motif pelaku karena sakit hati soal utang piutang,” tutur Kapolres saat diwawancara, Kamis 19 Juni 2025.
ilustrasi Evakuasi Korban Mutilasi
Photo :
- VIVA.co.id/Yandi Deslatama (Serang)
Dijelaskan Kapolres, antara korban dan pelaku sudah saling mengenal sejak lama.
“Hubungan pelaku dan korban adalah pertemanan,” jelasnya.
Saat ini, pelaku telah diamankan di Mapolres Padang Pariaman guna penyidikan lebih lanjut.
Sebelumnya, pelaku mutilasi jenazah yang ditemukan di perairan Sungai Batang Anai akhirnya berhasil diringkus oleh pihak kepolisian. Berdasarkan informasi yang beredar luas di media sosial dan dikonfirmasi oleh pihak berwenang, pelaku diamankan oleh Satreskrim Polres Padang Pariaman tanpa perlawanan berarti.
Wakapolres Padang Pariaman Kompol Indra membenarkan penangkapan ini. “Iya benar pelaku sudah ditangkap, saat ini petugas masih di TKP,” ujarnya saat dikonfirmasi di Mapolres Padang Pariaman.
Diberitakan sebelumnya, warga kawasan Batang Anai, Padang Pariaman, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang mengapung di perairan Kasang pada Selasa (17/6/2025) sekitar pukul 10.27 WIB. Kondisi mayat tersebut sangat mengenaskan, ditemukan tanpa kepala, tangan, kaki, dan alat kelamin.
Kapolsek Batang Anai, Iptu Wadriadi, membenarkan peristiwa tragis ini. Menurutnya, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan yang hendak melaut. Awalnya, nelayan itu mengira benda mengapung tersebut adalah boneka. Namun, setelah didekati, barulah diketahui bahwa itu adalah jasad manusia.
“Mayat tersebut ditemukan dalam kondisi mengapung di dekat sejumlah kapal nelayan yang sedang bersandar,” jelas Iptu Wadriadi.
Setelah penemuan yang mengejutkan ini, warga segera melaporkannya kepada pihak kepolisian. Petugas bersama tim BPBD langsung menuju lokasi untuk mengevakuasi mayat. “Saat sampai di lokasi, kondisi mayat itu mengapung. Kondisinya tanpa tangan, kaki, kepala, dan kelamin,” tambah Iptu Wadriadi.
Saat ini, jenazah tersebut telah dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi lebih lanjut. Meskipun kondisi mayat tidak utuh, secara kasat mata, polisi mengindikasikan bahwa korban berjenis kelamin laki-laki. Pihak kepolisian masih terus menyelidiki kasus penemuan mayat dengan kondisi mengenaskan ini.
Penangkapan pelaku ini menjadi titik terang dalam pengungkapan kasus keji yang sempat membuat resah warga Batang Anai dan sekitarnya.
Laporan Andri Saputra/tvOne Padang Pariaman
Halaman Selanjutnya
Saat ini, pelaku telah diamankan di Mapolres Padang Pariaman guna penyidikan lebih lanjut.