Jakarta, VIVA – Momen Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rosario Marshal, berkomunikasi langsung dengan petugas Satpol PP melalui sambungan video call, viral di media sosial.
Dalam video viral yang dibagikan akun TikTok @dancukjaran5, terlihat seorang petugas Satpol PP sedang melakukan video call dengan pria diduga Hercules.
Dalam percakapan itu, Hercules diduga mengarahkan agar spanduk ormas GRIB Jaya yang sempat dicopot oleh Satpol PP di kawasan Senen, Jakarta Pusat, segera dipasang kembali di titik semula.
Ketua Umum GRIB Hercules Rosario Marshall mendampingi Prabowo-Gibran di KPU RI
Meskipun suara instruksi Hercules tidak terdengar jelas, respons sejumlah orang yang diduga anggota GRIB Jaya dan petugas Satpol PP menunjukkan kesiapan penuh untuk menjalankan perintah tersebut.
"Siap, saya pastikan kepada anggota agar dipasang lagi sesuai dengan titiknya kembali," ucap seorang petugas Satpol PP dalam video tersebut.
Tak berselang lama, anggota GRIB Jaya yang hadir dalam sambungan itu menambahkan, akan mengawal proses pemasangan spanduk tersebut.
"Siap, kita kawal Ketum sampai spanduk terpasang kembali," kata anggota GRIB Jaya.
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, peristiwa dalam video itu terjadi pada awal Februari 2025, namun baru ramai diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir setelah videonya menyebar luas.
Kemunculan video ini menuai berbagai reaksi dari publik. Banyak warganet mempertanyakan ketegasan aparat dalam menegakkan aturan ketertiban umum, khususnya terkait pemasangan atribut ormas di ruang publik.
“Petugas satpolnya hormat dan takut Ama preman. Terus arah negara ini kemana ya,” komentar salah seorang warganet.
“Satpol hanya berani sama pedagang kecil, tapi kalah sama ormas. Dunia terbalik sekarang. Kenapa ketika Prabowo jadi presiden, ormas-ormas ini kok seperti merajalela,” tulis warganet.
“Lah ini apa lagi, masa alat negara takut sama ormas. Kalo sama PKL aja, kayak sok jagoan,” celetuk warganet.
“Satpol PP sampe tunduknya sma Grib. Republik ini sangat lucu,” kata waranet.
Halaman Selanjutnya
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, peristiwa dalam video itu terjadi pada awal Februari 2025, namun baru ramai diperbincangkan dalam beberapa hari terakhir setelah videonya menyebar luas.