Jakarta, VIVA – Telkomsel resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Perplexity, perusahaan mesin penjawab berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), untuk menghadirkan bundling kuota internet Telkomsel dengan layanan premium Perplexity Pro.
Hal ini menjadi langkah nyata Telkomsel dalam memperluas adopsi AI yang inklusif, membuka akses teknologi pintar bagi seluruh lapisan masyarakat, serta mendorong produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor industri.
Perplexity adalah mesin penjawab berbasis AI yang merujuk pada sumber-sumber kredibel secara real-time untuk memberikan jawaban yang akurat dengan kutipan langsung, melakukan riset mendalam, dan berbagai fungsi lainnya.
Didirikan pada 2022, misinya untuk melayani rasa ingin tahu dunia dengan menjembatani kesenjangan antara mesin pencari tradisional dan antarmuka berbasis AI.
Saat ini, Perplexity menjawab lebih dari 150 juta pertanyaan setiap minggunya secara global. Dengan paket bundling ini, pelanggan memperoleh kuota internet Telkomsel yang cepat dan stabil di seluruh Indonesia serta kapabilitas Perplexity Pro.
Layanan premium ini tak hanya menawarkan pencarian berbasis AI secara real-time dengan referensi tepercaya, tetapi juga lebih dari 300 pencarian Pro per hari, akses ke model AI mutakhir (GPT-4 Omni, Claude 3.5 Sonnet & Haiku, Sonar Large, Grok-2, Gemini 2.0 Flash, OpenAI o3-mini, DeepSeek R1), unggahan file tanpa batas (PDF, CSV, gambar), pembuatan gambar via DALL-E 3 dan Flux, serta Custom Spaces untuk organisasi dan kolaborasi konten.
"Kolaborasi ini memadukan keunggulan jaringan kami dengan teknologi AI milik Perplexity," kata Vice President Postpaid Consumer and International Roaming Telkomsel, Danang Andrianto, di Jakarta, Rabu, 28 Mei 2025.
Menurutnya, bundling Telkomsel x Perplexity Pro juga menegaskan peran anak usaha Telkom sebagai pionir implementasi teknologi terkini dari Sabang hingga Merauke.
Dengan jaringan 4G/LTE yang menjangkau hampir seluruh populasi, perluasan 5G, dan konektivitas fixed broadband IndiHome, masyarakat di setiap penjuru – pelajar, peneliti, pelaku UMKM, lembaga kesehatan, hingga instansi pemerintah – kini dapat merasakan langsung manfaat AI secara nyata untuk riset, pembelajaran jarak jauh, optimalisasi rantai pasok, sampai layanan publik yang berbasis data.
Pada kesempatan yang sama, General Manager APAC Perplexity, June Morita, mengaku jika layanannya lebih mudah diakses oleh jutaan masyarakat di Indonesia.
Ia menyebut kolaborasi dengan Telkomsel merupakan langkah penting dalam memperluas kehadirannya di Asia Tenggara.
"Kami berkomitmen memberdayakan masyarakat dengan menghadirkan manfaat teknologi AI di dunia kerja maupun kehidupan sehari-hari," jelas dia.
Sebagai solusi praktis yang mendukung pengambilan keputusan berbasis data dan otomatisasi alur kerja, bundling Telkomsel x Perplexity Pro diharapkan dapat membantu pelanggan enterprise (B2B) meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis.
· Enterprise (Prabayar) E+ AI: Kartu SIM perdana seharga Rp35 ribu dan paket isi ulang, sudah termasuk kuota internet Telkomsel + akses Perplexity Pro 3 bulan.
· Enterprise (Pascabayar) Halo+ AI: Paket pascabayar mulai Rp100 ribu, sudah termasuk kuota internet Telkomsel + akses platform video streaming + Perplexity Pro 12 bulan.
· Device Bundling: Pembelian smartphone tertentu, sudah termasuk kuota internet Telkomsel + Perplexity Pro 12 bulan + voucher belanja.
Bagi konsumen ritel (B2C), bundling ini ditujukan untuk memperkaya gaya hidup digital - membuat pencarian, belajar, dan kreativitas berbasis AI lebih mudah untuk semua.
· Consumer (Prabayar) SIMPATI: Kartu SIM perdana Rp35 ribu dan paket isi ulang, sudah termasuk kuota internet Telkomsel + Perplexity Pro 3 bulan, sebagai 1 di antara 24 pilihan digital lifestyle benefit.
· Consumer (Pascabayar) Halo+: Aktivasi baru Halo+ flexy mulai Rp80 ribu atau paket pascabayar di atas Rp150 ribu, sudah termasuk kuota internet Telkomsel + voucher Perplexity Pro 12 bulan.
Halaman Selanjutnya
Pada kesempatan yang sama, General Manager APAC Perplexity, June Morita, mengaku jika layanannya lebih mudah diakses oleh jutaan masyarakat di Indonesia.