Pasukan Paramiliter Serang Pangkalan Udara di Port Sudan

4 hours ago 1

Minggu, 4 Mei 2025 - 23:45 WIB

Sudan, VIVA – Tentara Sudan mengatakan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter menyerang sebuah pangkalan udara militer dan fasilitas lain di sekitar bandara Port Sudan.

Seorang juru bicara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF), Nabil Abdullah, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa RSF "menargetkan Pangkalan Udara Osman Digna, sebuah gudang barang, dan beberapa fasilitas sipil" dengan pesawat nirawak bunuh diri, dalam serangan pertama di kota timur tersebut.

VIVA Militer: Milisi pemberontak Sudan, Pasukan Dukungan Cepat (RSF)

Photo :

  • globalwitness.org

Dikutip dari Al Jazeera, Belum ada laporan korban jiwa, tetapi beberapa kerusakan telah dilaporkan setelah pesawat nirawak menghantam depot amunisi. Belum ada komentar langsung dari RSF.

Melaporkan dari ibu kota Sudan, Khartoum, Hiba Morgan dari Al Jazeera mengatakan bandara sipil dan militer di Port Sudan terletak di area yang sama.

“Ada satu bagian bandara yang diperuntukkan bagi penerbangan sipil, tetapi ada pula penerbangan militer yang mendarat di bandara yang sama,” imbuh Morgan, seraya menambahkan bahwa target pasti serangan itu belum jelas.

Penerbangan ke dan dari Port Sudan, pelabuhan masuk utama negara itu sejak dimulainya perang pada April 2023, juga telah ditangguhkan hingga pemberitahuan lebih lanjut, kata seorang sumber pemerintah kepada kantor berita AFP.

Sebuah pesawat penumpang Sudan dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi, setelah tidak dapat mendarat di bandara Port Sudan, menurut data navigasi dari Flightradar24.

Data tersebut menunjukkan bahwa pesawat lepas landas dari bandara internasional Dubai tetapi harus mengubah rutenya dan melakukan pendaratan darurat di bandara King Abdulaziz di Jeddah. 

Pesawat melakukan manuver melingkar di atas Laut Merah sebelum kembali ke kota Saudi.

“Kami sedang dalam perjalanan menuju pesawat ketika kami segera dievakuasi dan dikeluarkan dari terminal,” kata seorang pelancong kepada AFP dari bandara.

Perang dua tahun antara SAF, yang dipimpin oleh Abdel Fattah al-Burhan, dan RSF di bawah Mohamed Hamdan “Hemedti” Dagalo telah memicu krisis kemanusiaan besar-besaran, menewaskan puluhan ribu orang dan memaksa lebih dari 12 juta orang meninggalkan rumah mereka.

PBB telah memperingatkan bahwa kelaparan telah mencapai tingkat bencana, dengan bencana kelaparan dipastikan terjadi di 10 wilayah negara itu dan 17 wilayah lainnya terancam. 

Asap mengepul di udara dari sebuah gedung yang terbakar akibat bentrok antara angkatan bersenjata pemerintah Sudan dan kelompok paramiliter RSF di Khartoum, Sudan.

Sementara itu, lebih dari separuh penduduk Sudan – sekitar 25 juta orang – membutuhkan bantuan dan perlindungan kemanusiaan.

Perang, yang mengakhiri transisi demokrasi Sudan yang rapuh, telah membagi negara itu menjadi dua, dengan tentara memegang kekuasaan di utara dan timur, sementara RSF menguasai sebagian besar Darfur dan sebagian wilayah selatan.

Halaman Selanjutnya

Sebuah pesawat penumpang Sudan dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi, setelah tidak dapat mendarat di bandara Port Sudan, menurut data navigasi dari Flightradar24.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |