Jakarta, VIVA – Operasi kanker payudara menjadi salah satu langkah penting dalam pengobatan penyakit ini. Banyak orang mungkin merasa takut atau khawatir saat mendengar kata “operasi”, apalagi jika itu berkaitan dengan kanker.
Namun sebenarnya, operasi justru memberi harapan besar bagi pasien untuk sembuh dan menjalani hidup yang lebih sehat. Tujuan utama dari operasi ini adalah untuk mengangkat sel kanker dari tubuh.
Dengan cara ini, dokter berusaha mencegah agar kanker tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Selain itu, operasi juga membantu tim medis mengetahui seberapa jauh kanker sudah berkembang dan menentukan langkah pengobatan berikutnya.
Ilustrasi kanker payudara.
Photo :
- http://blogaksesbisnis.blogspot.com
Jenis-Jenis Operasi Kanker Payudara
Operasi kanker payudara tidak selalu berarti pengangkatan seluruh payudara. Jenis operasinya tergantung pada kondisi pasien dan stadium kankernya. Berikut beberapa jenis operasi yang biasa dilakukan:
1. Lumpektomi
Ini adalah operasi yang hanya mengangkat bagian kecil payudara, yaitu bagian yang terdapat tumor dan sedikit jaringan sehat di sekitarnya. Operasi ini sering dilakukan jika kanker masih dalam tahap awal.
2. Mastektomi
Operasi ini mengangkat seluruh payudara. Kadang hanya satu sisi saja yang diangkat, tapi ada juga pasien yang perlu menjalani pengangkatan kedua payudara, terutama jika risiko penyebaran sangat tinggi.
Setelah mastektomi, beberapa pasien juga memilih untuk menjalani operasi rekonstruksi payudara, yaitu prosedur medis untuk membentuk kembali bentuk payudara agar lebih mendekati tampilan semula.
Risiko dan Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Seperti halnya operasi lain, operasi kanker payudara juga memiliki risiko dan kemungkinan komplikasi. Berikut adalah beberapa masalah yang bisa terjadi setelah operasi, dilansir dari Cancer Research UK:
1. Pendarahan dari luka
Sedikit darah pada balutan luka setelah operasi adalah hal yang normal. Namun, jika darah keluar cukup banyak atau tidak berhenti, pasien harus segera memberi tahu dokter atau perawat.
2. Infeksi luka
Luka operasi bisa saja terkena infeksi. Jika ini terjadi, biasanya dokter akan memberikan antibiotik. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin perlu kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Ilustrasi kanker payudara. (Unsplash.com/Angiola Harry)
3. Nyeri saraf
Beberapa pasien merasa nyeri tajam, mati rasa, atau kesemutan di ketiak, lengan atas, atau bahu. Ini bisa terjadi karena ada saraf yang terganggu saat operasi. Meski biasanya bisa membaik dengan sendirinya, prosesnya bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
4. Kekakuan bahu
Setelah operasi, bahu bisa terasa kaku dan sulit digerakkan. Oleh karena itu, pasien disarankan untuk melakukan latihan ringan secara rutin. Fisioterapis atau perawat biasanya akan memberikan panduan gerakan yang tepat.
5. Gumpalan darah
Risiko lain setelah operasi adalah terbentuknya gumpalan darah, terutama di kaki. Untuk mengurangi risiko ini, pasien dianjurkan untuk bergerak sesegera mungkin setelah operasi dan mungkin juga akan diberi suntikan pengencer darah jika diperlukan.
Halaman Selanjutnya
Ini adalah operasi yang hanya mengangkat bagian kecil payudara, yaitu bagian yang terdapat tumor dan sedikit jaringan sehat di sekitarnya. Operasi ini sering dilakukan jika kanker masih dalam tahap awal.