Jakarta, VIVA – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung meminta Bank DKI untuk melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran saham perdana ke publik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pernyataan ini menyusul kebijakannya untuk membebastugaskan Direktur IT Bank DKI imbas adanya masalah layanan Bank DKI beberapa waktu lalu.
Sekretaris Kabinet di era Presiden Joko Widodo ini meminta IPO Bank DKI dapat dilakukan segera maksimal dalam jangka waktu 6 bulan.
"Kalau bisa Bank DKI itu IPO, enggak mungkin diselesaikan 1,5 tahun. Maksimum 6 bulan," kata Pramono dikutip dari instagram resminya, Rabu, 9 April 2025.
Gubernur Jakarta Pramono Anung (dok. istimewa)
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Pramono mengatakan permasalahan sistem IT Bank DKI tidak mungkin tidak melibatkan orang dalam. Ia pun telah memutuskan untuk melaporkan permasalahan ini ke Bareskrim Polri untuk memproses hukum. Selain itu, ia meminta jajarannya untuk tidak ikut campur permasalahan yang terjadi di Bank DKI. Ia ingin warga percaya bahwa Pemprov DKI Jakarta melayani warganya dengan baik.
Kinerja Bank DKI 2024: Laba Bersih Rp 779 Miliar, DPK Rp 64,08 Triliun
Bank DKI yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini diketahui mencatatkan kinerja keuangan yang cukup cemerlang pada tahun 2024. Laba bersih 2024 tercatat sebesar Rp 779 miliar yang didukung pertumbuhan bisnis, juga sejalan dengan visi dan strategi perseroan mendorong akselerasi pembiayaan UKM.
Total kredit Bank DKI tumbuh 2,26 persen pada 2024 menjadi Rp 53,18 triliun dibanding Rp 52 triliun pada tahun sebelumnya. Segmen UKM masih menjadi motor pertumbuhan dengan peningkatan 15,47 persen secara tahunan atau mencapai Rp 2,22 triliun.
Sementara itu, segmen kredit dan pembiayaan konsumer juga mencatat pertumbuhan sebesar 5,85 persen mencapai Rp 23,39 triliun. Adapun Non Performing Loan (NPL) Gross sebesar 2,54 persen dan NPL Nett 1,06 persen.
Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI tercatat naik menjadi Rp 64,08 triliun, naik dari Rp 63,63 triliun pada tahun 2023. Rasio Current Account Saving Account (CASA) terjaga pada level 43,70 persen.
Kondisi likuiditas perseroan juga tetap berada dalam level yang sehat dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 82,99 persen.
Halaman Selanjutnya
Total kredit Bank DKI tumbuh 2,26 persen pada 2024 menjadi Rp 53,18 triliun dibanding Rp 52 triliun pada tahun sebelumnya. Segmen UKM masih menjadi motor pertumbuhan dengan peningkatan 15,47 persen secara tahunan atau mencapai Rp 2,22 triliun.