VIVA – Rencana Presiden Prabowo membuat aturan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) lebih fleksibel untuk industri Tanah Air mendapatkan tanggapan dari PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Orang nomor satu di RI itu mengintruksikan kepada jajaran menterinya untuk mengubah kebijakan penggunaan komponen lokal agar lebih fleksibel dan realistis, sehingga tidak membebani industri dalam negeri.
Presiden RI Prabowo Subianto dalam acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 8 April 2025 (sumber: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
“Tolong diubah itu, TKDN dibikin yang realistis saja. Masalah kemampuan dalam negeri, konten dalam negeri itu dalah masalah luas, itu masalah pendidikan, iptek, sains. Jadi itu masalah, enggak bisa kita dengan cara bikin regulasi TKDN naik,” ujar Prabowo di acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam, menyebut masih menunggu arahan dari Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita terkait pernyataan Presiden Prabowo yang ingin aturan TKDN dilonggarkan.
“Karena industri beragam, persoalan dan kondisinya juga beda-beda. Tapi spiritnya memperlancar industri, terutama industri yang memperkerjakan karyawan atau labor intensive dan juga eksport based,” ujarnya kepada Viva Otomotif, Rabu 9 April 2025.
Seperti diketahui, Toyota menjadi salah satu brand otomotif yang sudah lama menancapkan kuku bisnisnya di Tanah Air dengan melibatkan banyak tenaga kerja dari dalam negeri atau padat karya, hingga UMKM.
Mobil-mobil Toyota yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Astra Daihatsu Motor dan PT TMMIN memiliki TKDN sangat tinggi mulai dari Daihatsu Xenia atau Avanza-Veloz, Terios-Rush, Agya-Ayla, Calya-Sigra, Rocky-Raize.
Kemudian mobil hybrid lokal buatan TMMIN kandungan lokalnya lebih dari 60 persen seperti Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV. Sedangkan untuk versi mesin pembakarannya punya TKDN lebih dari 80 persen.
Hampir semua mobil yang mereka buat bukan hanya untuk pasar domestik, namun di ekspor ke sejumlah negara dalam bentuk terurai atau CKD (Completely Knock Down), spare parts, hingga utuh alias CBU (Completely Built Up).
Direktur Hubungan Eksternal TMMIN), Bob Azam.
Photo :
- Anisa Aulia/VIVA.
Berkaca dari kontribusi Toyota selama ini, maka tidak heran jika Bob Azam yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Bidang Sumber Daya Manusia di APINDO memberikan peringatan kepada pemerintah.
Mengingat banyak brand-brand pendatang baru yang sekadar jualan di dalam negeri, tanpa melakukan rencana investasi jangka panjang. Karena sampai saat ini ada banyak merek mobil China yang sangat mudah masuk ke Indonesia.
“Jangan sampai juga kita hanya jadi pasar negara lain. Cuma jadi pasar,” tegas Bob Azam.
Halaman Selanjutnya
Mobil-mobil Toyota yang diproduksi di dalam negeri oleh PT Astra Daihatsu Motor dan PT TMMIN memiliki TKDN sangat tinggi mulai dari Daihatsu Xenia atau Avanza-Veloz, Terios-Rush, Agya-Ayla, Calya-Sigra, Rocky-Raize.