Washington, VIVA – Menyusul perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump, yang ditujukan untuk menangguhkan bantuan asing, Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengatakan produk makanan senilai US$ 489 juta (Rp 8 triliun) berisiko rusak.
"Pengurangan staf yang meluas baru-baru ini di seluruh badan tersebut, ditambah dengan ketidakpastian tentang cakupan keringanan bantuan asing dan komunikasi yang diizinkan dengan pelaksana, telah menurunkan kemampuan USAID untuk mendistribusikan dan menjaga bantuan kemanusiaan yang didanai pembayar pajak," kata Kantor Inspektur Jenderal USAID, dikutip dari ANews, Selasa 11 Februari 2025.
Menurut staf USAID, ketidakpastian ini telah menempatkan lebih dari US$ 489 juta bantuan makanan di pelabuhan, dalam perjalanan, dan di gudang pada risiko kerusakan.
Para staf juga mengidentifikasi lebih dari 500.000 metrik ton makanan tambahan yang saat ini berada di laut atau siap untuk dikirim.
"Makanan tersebut bersumber dari petani Amerika sesuai dengan Judul II Food for Peace (program permanen terlama untuk bantuan pangan internasional dalam bentuk barang, yang dikelola oleh USAID) dan pendanaan Commodity Credit Corporation (CCC). Karena sumber pendanaan ini tidak termasuk dalam keringanan bantuan pangan darurat dari Sekretaris, komoditas ini tertahan dalam ketidakpastian, yang menyebabkannya mengalami pembusukan, kebutuhan penyimpanan yang tidak terduga, dan potensi pengalihan," bunyi laporan tersebut.
USAID secara historis telah menyediakan pendanaan untuk berbagai organisasi nonpemerintah untuk mendukung misinya dalam mempromosikan pembangunan global dan bantuan kemanusiaan.
USAID/Ilustrasi.
Photo :
- Antara/ Irwansyah Putra
Namun, setelah saran dari Elon Musk, yang mengepalai Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), pemerintahan Donald Trump memulai penutupan operasi USAID baik di dalam negeri maupun internasional, yang menyebabkan gangguan yang meluas dalam program bantuan global dan memengaruhi banyak LSM dan organisasi media yang bergantung pada pendanaan USAID.
Halaman Selanjutnya
Source : Antara/ Irwansyah Putra