Profil Amirul Wicaksono, Direktur IT Bank DKI yang Dicopot dari Jabatannya

• 

• Bisnis

Rabu, 9 April 2025 - 17:35 WIB

Jakarta, VIVA – Nama Amirul Wicaksono belakangan menjadi sorotan setelah dirinya dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI.

Keputusan ini diambil oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, usai terjadinya gangguan layanan Bank DKI yang cukup mengganggu masyarakat, terutama sejak tanggal 29 Maret 2025 menjelang Lebaran.

Dalam sebuah rapat terbatas bersama jajaran direksi Bank DKI di Balai Kota Jakarta pada Selasa, 8 April 2025, Pramono menyampaikan secara tegas bahwa direktur yang bertanggung jawab atas sistem teknologi harus diganti. Pernyataan itu juga diunggah lewat akun Instagram pribadinya @pramonoanungw, yang langsung menyita perhatian publik.

Perjalanan Karier

Amirul Wicaksono sebelumnya dipercaya mengemban jabatan sebagai Direktur IT Bank DKI sejak 28 Juni 2021. Penunjukan tersebut merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank DKI dan sudah melalui proses penilaian kelayakan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejatinya, masa jabatannya baru akan berakhir bersamaan dengan RUPS Tahunan tahun 2025.

Bicara soal rekam jejak, Amirul bukan sosok baru di dunia perbankan. Sebelum bergabung dengan Bank DKI, ia pernah menjabat sebagai Pemimpin Divisi Bisnis Digital di BNI Syariah pada periode 2018–2021. Tak hanya itu, ia juga sempat dipercaya sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Bank DKI pada Agustus 2023 berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa.

Jejak karier:

Pendidikan

Pria kelahiran Magelang, 2 Juli 1968 ini memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Ia merupakan lulusan Sarjana Teknik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1994, kemudian melanjutkan pendidikan Magister Manajemen di kampus yang sama dan lulus pada 1997. Tak berhenti di situ, ia meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 2020.

Meskipun memiliki pengalaman dan latar belakang akademik yang mumpuni, perjalanan karier Amirul sebagai di Direktur Teknologi dan Operasional di Bank DKI harus terhenti lebih awal akibat persoalan teknis yang berdampak luas terhadap pelayanan masyarakat.