PSI Tegaskan Pemerintahan Prabowo Tidak Anti Kritik

1 week ago 8

Rabu, 9 April 2025 - 08:55 WIB

Jakarta, VIVA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengapresiasi Presiden RI, Prabowo Subianto yang bersedia diwawancarai tujuh pemimpin redaksi media massa nasional. Dengan demikian, Prabowo menujukkan tidak antikritik dalam memimpin pemerintahan dan negara tercinta ini.

"Kita menyaksikan kebesaran jiwa untuk mendengar kritik dan memberikan jawaban yang solid atas pertanyaan para pemred. Pertemuan ini memperlihatkan pemerintah tidak anti kritik dan membuka ruang kebebasan pers dan kebebasan berpendapat, " kata Wakil Ketua Umum DPP PSI, Andy Budiman dikutip pada Rabu, 9 April 2025.

Selain itu, Andy menekankan bahwa wawancara Prabowo dengan jurnalis senior membantah anggapan semua pihak yang menyebut pemerintah anti kritik, menekan kebebasan berpendapat, bahkan mematikan demokrasi.

"Anggapan-anggapan tersebut dengan sendirinya terbantahkan dan tidak valid. Jadi sekali lagi, PSI mengapresiasi Presiden Prabowo dan berharap tradisi baik seperti ini berlanjut," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden RI, Prabowo Subianto mengungkap keinginannya untuk bertemu dengan tokoh-tokoh yang menyuarakan isu terkait 'Indonesia Gelap' dan 'Kabur Aja Dulu'.

Tentunya, Prabowo mengaku ingin bertemu untuk melakukan dialog dengan para tokoh-tokoh secara tertutup.

“Saya juga mau dialog, saya mau ketemulah sama siapa, mari kita bahas, mungkin tidak usah di publik. Tokoh-tokoh yang 'Indonesia Gelap', maksudnya kalau memang 'Indonesia Gelap’, mari kita kerja supaya Indonesia tidak gelap. Kok Indonesia gelap, kabur aja deh, kabur aja dulu deh, habis itu Jokowi salah, Prabowo goblok, kan tidak mengatasi," kata Prabowo dalam wawancara dengan 7 jurnalis senior di kediamannya di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dikutip dari tayangan YouTube tvOne pada Selasa, 8 April 2025.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyoroti pihak-pihak yang ragu terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Prabowo mempertanyakan apa yang salah jika dirinya ingin memberikan makan bergizi kepada anak-anak di desa yang mengalami kekurangan gizi. 

"Kalau saya mau kasih makan ke anak yang lapar, what is wrong with that? Saya kampanye ke desa-desa, saya lihat anak ini umur 5 tahun, saya tanya (umurnya 5 tahun?), enggak dia 10 tahun. Badannya (seperti) 5 tahun kecil, stunting," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyoroti pihak-pihak yang ragu terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |