VIVA – Di tengah meningkatnya dampak perubahan iklim, polusi plastik, dan degradasi lingkungan yang terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, peringatan Hari Bumi atau Earth Day yang jatuh setiap tanggal 22 April menjadi momen penting guna merefleksikan hubungan manusia dengan planet ini.
Lebih dari sekadar seremoni tahunan, Hari Bumi merupakan seruan global dalam rangka bertindak melindungi sumber daya alam, memperkuat ketahanan lingkungan, dan membentuk generasi yang lebih sadar akan masa depan bumi.
“Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kekayaan biodiversitas yang luar biasa, berada di garis depan dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup. Karena itu, implementasi prinsip United Nations Sustainable Development Goals (UNSDGs) bukan lagi sekadar pilihan, tapi sebuah keharusan. Sejak UNSDGs disahkan tahun 2015 lalu, SIS Group of Schools sudah sangat berkomitmen dalam mengimplementasikan delapan poin utama yang ada di dalamnya,” jelas Fitriyanti Ie, Administrative Head Teacher SIS South Jakarta.
Semangat dan komitmen yang kuat terhadap prinsip keberlanjutan global inipun ditunjukkan oleh Singapore Intercultural School (SIS) South Jakarta dengan mengadakan Earth Day 2025. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
SIS South Jakarta Rayakan Earth Day 2025.
Photo :
- Instagram @rumpigossip.
Sesuai tema global Hari Bumi tahun ini yakni Our Planet, Our Power, acara ini ditujukan dalam rangka mendorong kesadaran lingkungan dan menanamkan gaya hidup berkelanjutan sebagai bagian dari keseharian seluruh komunitas SIS SJ.
“Acara ini diikuti oleh para siswa dari kelas Primary 6 sampai Junior College 1 (kelas 6 SD – kelas 11 SMA). Menariknya, acara ini diprakarsai langsung oleh siswa Junior College 1 dari mata pelajaran Environmental Systems & Societies. Kami sangat bangga, mengingat acara Earth Day tahun ini mampu menyatukan edukasi lintas bidang melalui talkshow interaktif bersama para pembicara dari lembaga internasional, kedutaan asing, sektor swasta, dan LSM lingkungan,” kata Manuel Alejandro Urbina Ramirez, guru mata pelajaran Sistem Lingkungan & Masyarakat (ESS) dan Biologi di SIS SJ, yang juga menjadi penasihat untuk acara ini.
Hanifah Dwi Nirwana, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang hadir dalam acara juga memberikan paparan dan sosialisasi.
“Misi pemerintah saat ini adalah meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu keberlanjutan dimulai sejak usia dini di atas 3 tahun. Pemerintah pun mendukung penuh seluruh organisasi manapun yang berkontribusi bagi negara dalam menghadapi tantangan terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, menurut Hanifah, Pemerintah saat ini memiliki program pendidikan tentang masalah lingkungan, salah satunya melalui kerja sama dengan Kedutaan Besar Denmark dan Pandawara Group.
Adapun beberapa pembicara lain yang hadir dalam acara diantaranya Miklos Gaspar selaku Direktur UNIC United Nations Indonesia; Yawar Herekar, Nadya Humaira, dan Grace Valentiana dari Consulting Partners di Environmental Resources Management (ERM); Erika Luquin dan Dody Iswandi yang merupakan Head & Advisor of Environment and Water Sector Kedutaan Besar Denmark di Indonesia; serta tamu spesial dari aktivis lingkungan muda Indonesia yang namanya tak asing lagi yakni Pandawara Group.
Sejalan dengan pesan utama dari SIS Schools tahun ini yakni Think Globally, Act Locally, maka pihak SIS SJ mendorong seluruh bagian dari komunitas sekolah untuk melakukan perubahan kecil namun bermakna besar.
Mulai dari memilih transportasi ramah lingkungan seperti carpooling, jalan kaki, hingga menggunakan transportasi publik. Serta ikut serta dalam kampanye 1-hour Lights-Out pada malam hari untuk menghemat energi.
Tidak hanya itu, SIS South Jakarta juga mengajak siswa dan guru untuk merayakan green lifestyle dengan cara yang menyenangkan, melalui eco fashion show yang menampilkan pakaian dari bahan daur ulang, serta workshop kreatif tentang pengolahan sampah dan upcycling.
“Kami percaya bahwa pendidikan sejatinya bukan hanya soal nilai akademis, tetapi juga tentang membentuk kesadaran dan kepedulian terhadap dunia di sekitar kita,” tukas Fitriyanti.
Ia pun kembali menegaskan delapan komitmen yang dijalankan SIS Schools terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB, khususnya pada poin:
- (Good Health and Well-Being)
- SDG 4 (Quality Education)
- SDG 5 (Gender Equality)
- SDG 6 (Clean Water and Sanitation)
- SDG 7 (Affordable and Clean Energy)
- SDG 12 (Responsible Consumption and Production)
- SDG 14 (Life Below Water)
- SDG 15 (Life on Land)
- SDG 3
“Delapan poin dari UNSDGs tersebut memang termasuk value dan goal kami. Kami berharap poin-poin ini dapat terus diaplikasikan oleh komunitas SIS SJ di kehidupan sehari-hari agar menjadi fondasi dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan,” tutup Fitriyanti.
Halaman Selanjutnya
Hanifah Dwi Nirwana, Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang hadir dalam acara juga memberikan paparan dan sosialisasi.