RS Indonesia di Gaza Kena Rudal Israel, Kemlu Desak PBB Ambil Tindakan Tegas

8 hours ago 2

Selasa, 20 Mei 2025 - 16:15 WIB

Jakarta, VIVA – Militer Israel kembali melancarkan serangannya ke jalur Gaza, Palestina, Senin, 19 Mei 2025. Serangan Israel itu menyasar Rumah Sakit (RS) Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara.

Agresi zionis Israel itu masuk dalam operasi darat besar-besaran bertajuk "Gideon's Wagons". 

Serangan Israel memantik respons dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, pada Selasa 20 Mei 2025. Kemlu mengecam keras serangan Israel.

"Indonesia mengecam keras serangan yang terus dilakukan Israel di seluruh Jalur Gaza, termasuk terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara," kata Kemlu melalui akun X resminya.

Tim pencarian evakuasi jenazah warga Palestina di reruntuhan RS Al Shifa Gaza

Menurut Kemlu, serangan Israel terhadap fasilitas sipil merupakan pelanggaran berat atas hukum internasional, hukum humaniter internasional, dan hak asasi manusia.

Serangan brutal Israel itu menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur rumah sakit. Kerusakan itu termasuk penghancuran generator listrik eksternal yang memicu kebakaran besar.

Imbas serangan itu, RS Indonesia terpaksa menghentikan operasionalnya. Kondisi itu menjadikannya fasilitas medis besar terakhir yang ditutup di wilayah Gaza Utara setelah RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun.

Kemlu pun mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar menindaklanjuti serangan Israel tersebut.

"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas guna menegakkan hukum internasional dan menghentikan kekejaman Israel," lanjut keterangan Kemlu.

Kemudian, Kemlu juga mendorong gencatan senjata dilakukan permanen disertai dibukanya akses bantuan kemanusiaan.

"Gencatan senjata permanen dan akses seluas-luasnya bagi bantuan kemanusiaan harus segera diwujudkan," tambah pernyataan Kemlu.

Menurut laporan organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), serangan Israel mengakibatkan kerusakan struktural parah pada RS Indonesia. Kaca-kaca jendela pecah, plafon berjatuhan, dan beberapa alat medis tertimpa reruntuhan akibat getaran ledakan.

Pasukan Israel juga dilaporkan mengepung rumah sakit dengan drone quadcopter. Tentara Israel melarang aktivitas di sekitar RS, dan menembaki langsung ke arah rumah sakit tanpa peringatan.

Direktur RS Indonesia, dr. Marwan Al-Sultan menyatakan tak seorang pun dapat mencapai atau bahkan memasuki rumah sakit tersebut.

Ia menambahkan bahwa unit perawatan intensif (ICU) juga jadi sasaran tembakan militer Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza mengonfirmasi seluruh rumah sakit umum di wilayah Gaza Utara kini tidak lagi berfungsi. Sebab, serangn Israel melumpuhkan sistem kesehatan di kawasan tersebut.

Adapun sekitar 20 staf medis dan relawan lokal MER-C masih bertahan di dalam RS Indonesia. Staf medis dibantu relawan MER-C berusaha membersihkan bagian dalam rumah sakit di tengah serangan dan keterbatasan makanan.

Serangan ini menambah daftar panjang fasilitas kesehatan yang menjadi target dalam konflik berkepanjangan di Gaza. Serangan Israel memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah parah di wilayah tersebut. 

Halaman Selanjutnya

Imbas serangan itu, RS Indonesia terpaksa menghentikan operasionalnya. Kondisi itu menjadikannya fasilitas medis besar terakhir yang ditutup di wilayah Gaza Utara setelah RS Kamal Adwan dan RS Beit Hanoun.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |