Rusia Ancam Bantai Pasukan NATO Jika Datang ke Ukraina

1 day ago 3

Rabu, 19 Februari 2025 - 19:10 WIB

VIVA – Rusia langsung merespons keras rencana sejumlah negara angota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang akan mengerahkan unit militer ke Ukraina. Rezim Vladimir Putin menegaskan, kontingen asing yang masuk akan menjadi target sah untuk diserang.

VIVA Militer melaporkan dalam berita Selasa 18 Januari 2025, sejumlah negara anggota NATO seperti Inggris, Prancis dan Swedia berencana untuk mengirim pasukannya ke Kiev.

Langkah ini dilakukan negara-negara sekutu Amerika Serikat (AS) setelah berlangsungnya perundingan damai antara Rusia dan Ukraina di Riyadh, Arab Saudi.

Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer, menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan kemungkinan pengiriman unit militer ke Ukraina.

VIVA Militer: Pasukan militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)

Pun dengan Swedia, yang juga dikonfirmasi langsung oleh Perdana Menteri, Ulf Kristersson.

Sementara itu, Prancis menjadi negara NATO pertama yang merilis data resmi terkait jumlah personel militer yang akan diterjunkan ke Ukraina. Militer Prancis akan mengirim sekitar 10.000 personelnya.

Rencana ini memancing kemarahan pemerintah Negeri Beruang Merah. Menteri Luar Negeri Rusia, menegaskan jika pihaknya sama sekali tidak akan menerima keputusan negara NATO tersebut.

"Kehadiran pasukan bersenjata dari negara-negara NATO, bahkan di bawah bendera Uni Eropa atau sebagai bagian dari kontingen nasional, sama sekali tidak dapat diterima oleh kami," ujar Lavrov dikutip VIVA Militer dari Russia Today.

VIVA Militer: Pasukan militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)

Sementara itu, AS yang memediasi perundingan damai antara Rusia dan Ukraiana justru menolak pengerahan pasukannya ke Ukraina. 

Hal ini ditegaskan langsung oleh Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth. Langkah Amerika diikuti oleh dua negara NATO yang berada di Eropa, yakni Jerman dan Polandia.

Halaman Selanjutnya

Rencana ini memancing kemarahan pemerintah Negeri Beruang Merah. Menteri Luar Negeri Rusia, menegaskan jika pihaknya sama sekali tidak akan menerima keputusan negara NATO tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |