Saeful Bahri Lobi Riezky di Singapura atas Arahan Hasto, Bujuk agar Mundur demi Harun Masiku

7 hours ago 1

Jakarta, VIVA – Kader PDI Perjuangan (PDIP) Saeful Bahri menceritakan momen saat meminta kader PDIP lain yakni Riezky Aprilia mundur dari caleg DPR terpilih periode 2019-2024. Saeful Bahri menyampaikan permintaan ke Riezky itu saat di Singapura.

Demikian diungkap Saeful saat jadi salah satu saksi yang dihadirkan dalam persidangan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan Pergantian Antar Waktu (PAW) DPR RI dengan terdakwa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat, Kamis 22 Mei 2025.

Pengakuan Saeful itu bermula dari jaksa yang mencecarnya terkait pertemuan Riezky Aprilia. Saeful menyebut pertemuan itu tak dalam kondisi yang kondusif.

Saeful dan Donny Tri Istiqomah akhirnya memutar otak agar keputusan partai itu bisa terealisasi dengan baik.

"Kita mulai lihat ada indikasi. Nggak mudah barang ini, karena situasi KPU sendiri dan terlanjur sudah ada putusan," kata Saeful. 

Dia mengaku awalnya berencana bareng Donny terbang ke Singapura untuk menemui Riezky. "Maka kemudian kita cari alternatif paralel. Kemudian Donny mau nemuin Riezky untuk minta mundur, kebetulan saat itu Riezky lagi di Singapura," ujar Saeful.

Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Riezky Aprilia

Photo :

  • VIVAnews/ Edwin Firdaus.

Tapi, dalam perkembangannya, Donny tak bisa menemui Riezky Aprilia di Singapura. Pun, akhirnya Saeful Bahri yang diutus untuk menemui Riezky.

"Terkait dengan ini, apa yang disampaikan Donny ke saksi untuk temui Riezky?" tanya jaksa.

"Dikasih misi supaya Riezky mau mundur dari kontestasi," jawab Saeful.

Padahal, Saeful mengaku tidak mengenal Riezky Aprilia sebelumnya. Meski begitu, Saeful tetap berkomunikasi dengan Riezky jika dirinya akan menemui yang bersangkutan.

Saeful menemui Riezky Aprilia di hotel tempatnya menginap. Dia menuturkan alasan menemui Riezky jauh-jauh ke Singapura.

"Apa yang waktu itu saksi sampaikan ke Riezky terkait dengan misi yang dibawa ke Singapura?" tanya jaksa.

"Saya sampaikan bahwa ada poin pertama ada perintah partai, kedua saya ditugasi. Ketiga konfirmasi, dia kan gak langsung percaya sama saya karena gak pernah ketemu," lanjut Saeful. 

"Saya jelaskan saya diperbantukan untuk tugas ini. Terus, kemudian saya konfirmasi ke Donny," sebut Saeful.

Saeful mengaku ketika itu Riezky sempat tidak percaya bahwa dirinya ditugaskan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto untuk bicara soal kepengurusan PAW DPR RI. Lalu, Donny turun tangan menjelaskan langsung ke Riezky.

"Donny sampaikan bahwa Pak Saeful ditugasi oleh sekjen untuk mengurusi PAW Harun? Permintaannya apa ke Riezky?" tanya jaksa.

"Saya ceritakan kronologis, kondisi, bahwa ada satu hal, saya liat di partai ini ada isitlah tegak lurus terhadap keputusan, DPP sudah putuskan ini," ujar Saeful. 

"Siapapun yang diputuskan sebagai kader punya kewajiban untuk menjalankan, jadi salah satu cara terbaik supaya ini kondusif ya ini diminta mundur," ucap Saeful.

"Intinya saksi menyampaikan meminta Riezky mundur?" tanya jaksa.

"Intinya itu, saya lobi secara baik-baik, supaya dia punya kesadaran bahwa keputusan partai itu lebih tinggi dibanding kepentingan dirinya. Saya tuntut dia untuk melaksanakan moral dia sebagai kader," jawab Saeful.

Meski begitu, Riezky secara tegas menolak permintaan untuk mundur dan digantikan oleh Harun Masiku. Saeful menyebut Riezky hanya bersedia mundur jika Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang memerintahkan secara langsung.

"Dia gak mau, dia bilang oke lah kalau keputusan partai. Satu, saya minta Ibu Mega langsung yang minta, baru saya mundur," jelas Saeful.

Saeful mengatakan pertemuan itu tak menghasilkan keputusan. Dia kemudian melaporkan hasil pertemuan itu kepada Donny dan Hasto.

"Saksi pulang, lapor ke siapa soal pertemuan dengan Riezky?" tanya jaksa.

"Ketemu Donny," jawab Saeful.

"Ada lapor ke terdakwa?" tanya jaksa.

"Saya awal keberangkatan sudah lapor. Saya mau ke Singapura, kemudian ke Riezky, ke Donny, ke Harun," jawab Saeful.

"Respons terdakwa?" tanya jaksa.

"Saya lupa jawabannya. Beliau tidak jawab, ya beliau oke," sambung Saeful.

Dalam perkara ini, Hasto didakwa bersama-sama dengan advokat Donny Tri Istiqomah; mantan terpidana kasus Harun Masiku, Saeful Bahri; dan Harun Masiku memberikan uang 57.350 dolar Singapura atau sekitar Rp600 juta kepada anggota KPU periode 2017-2022 Wahyu Setiawan dalam rentang waktu 2019-2020.  

Uang diduga diberikan dengan tujuan agar Wahyu mengupayakan KPU untuk menyetujui permohonan PAW caleg terpilih Dapil Sumatera Selatan (Sumsel) I atas nama Anggota DPR periode 2019-2024 Riezky Aprilia kepada Harun Masiku.  

Selain itu, Hasto turut didakwa menghalangi penyidikan. Dugaan perintangan itu karena Hasto memerintahkan Harun Masiku melalui penjaga Rumah Aspirasi Nur Hasan, untuk merendam telepon genggam milik Harun ke dalam air.

Momen instruksi Hasto itu usai kejadian tangkap tangan oleh KPK terhadap Wahyu Setiawan.  

Halaman Selanjutnya

"Terkait dengan ini, apa yang disampaikan Donny ke saksi untuk temui Riezky?" tanya jaksa.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |