Jakarta, VIVA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) memperoleh peringkat kredit jangka panjang ‘BBB’ dalam mata uang asing maupun mata uang lokal dari S&P Global Ratings. Hal tersebut mencerminkan penyaluran pembiayaan yang stabil.
Tidak hanya itu, kredit jangka pendek perseroan ditetapkan pada level ‘A-2’. Peringkat berlaku efektif terhitung sejak diumumkan pada Kamis, 10 April 2025.
Peringkat ‘BBB’ dan A-2’ menjadi bukti konkret dukungan penuh dari pemerintah dalam memperkuat sistem pembiayaan perumahan nasional melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada perseroan. Prestasi yang diraih SMF sekaligus menunjukkan keyakinan atas peran SMF sebagai alat fiskal pemerintah.
Operasional perseroan dijalankan sesuai dengan visi pemerintah dalam mewujudkan hunian layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Peran perseroan sesuai mandat, yaitu sebagai penyedia likuiditas dalam mendukung program pembiayaan perumahan nasional bagi masyarakat penghasilan rendah melalui penyaluran KPR subsidi (FLPP).
Penerbitan Obligasi SMF PUB IV tahap VIII tahun 2019.
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
“Kami menyambut baik penetapan peringkat ini sebagai wujud kepercayaan terhadap kinerja dan tata kelola perusahaan yang sehat. Dengan peringkat kredit yang kuat, SMF akan terus memperkuat perannya dalam menciptakan ekosistem pembiayaan perumahan yang berkelanjutan dan inklusif," ujar Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo, dikutip dari keterangan resminya pada Jumat, 11 April 2025.
Kinerja keuangan dan operasional perseroan s akhir tahun 2024 cukup solid. Jumlah pinjaman yang disalurkan sebesar Rp 17.101 miliar atau tercapai 133,22 persen dari target tahun 2024 dan berhasil meningkat 30,78 persen dari tahun sebelumnya.
Perseroan juga telah mengoptimalkan pendanaan sebesar Rp 13.616 miliar atau meningkat 52,58 persen secara year on year (yoy) dari tahun sebelumnya. Sumber permodalan berasal dari penerbitan Surat Utang dan Term Loan.
Hingga akhir Februari 2025, SMF telah menerbitkan surat utang mencapai Rp 70,96 triliun baik melalui penawaran umum maupun penawaran terbatas. Terhitung sejak tahun 2018 sampai dengan Desember 2024, perseroan berhasil menyalurkan KPR FLPP sejumlah Rp 26,34 triliun atau setara dengan 709.956 rumah.
Pembiayaan disalurkan melalui tiga bank umum termasuk Unit Usaha Syariah (BUS), 14 Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan 2 BPD Syariah. Ke depannya, SMF akan melanjutkan mandat yang diberikan melalui penyaluran 25 persen porsi FLPP guna mendukung pembiayaan program tiga juta rumah sebagai prioritas utama.
Halaman Selanjutnya
Perseroan juga telah mengoptimalkan pendanaan sebesar Rp 13.616 miliar atau meningkat 52,58 persen secara year on year (yoy) dari tahun sebelumnya. Sumber permodalan berasal dari penerbitan Surat Utang dan Term Loan.