Pinrang, VIVA – Sulaeman Rotte, seorang pria lanjut usia (lansia) yang menyita perhatian publik saat jemaah haji embarkasi Makassar berkumpul di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kakek yang berasal dari Kabupaten Pinrang itu menjadi perhatian publik lantaran merupakan jemaah haji tertua, dengan usianya yang sudah menginjak 102 tahun.
Menurut informasi, Sulaeman Rotte dikenal kakek yang sangat bersemangat di kampung halamannya yakni di Bajukiki Lingkungan Balusu, Kelurahan Kassa, Kecamatan Batulappa, Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan.
Pria kelahiran 31 Desember 1922 itu mengaku mendaftar haji pada tahun 2018 atau sekitar 7 tahun lalu, dengan menunggu sebelum mendapatkan giliran untuk berangkat. Sulaeman pun tercatat sebagai jemaah calon haji tertua embarkasi Makassar yang akan berangkat tahun 2025.
Sulaeman Rotte (pakai kacamata), jemaah haji tertua di Sulsel yang akan berangkat 2025. (Foto:Istimewa).
Photo :
- VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)
Ilustrasi Jemaah Haji
Photo :
- istockphoto.com/afby71
Meski usianya lebih dari satu abad, semangat Sulaeman justru tak kalah membara dibandingkan jemaah calon haji yang jauh lebih muda. Sulaeman tampak masih segar bugar berjalan tanpa menggunakan kursi roda. Penglihatan dan pendengarannya pun juga berfungsi dengan baik.
Bahkan, ia mengaku masih kerap menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa di kampung halaman yakni dengan aktif mengurus kebun miliknya sendiri.
“Alhamdulillah, saya masih kuat. Setiap hari saya ke kebun. Itulah yang membuat saya tetap sehat,” ujar Sulaeman dengan nada bersyukur dikutip pada Sabtu, 3 Mei 2025.
Sulaeman menceritakan bahwa biaya berangkat haji yang dibayarkan diperoleh dari hasil berkebun. Ditambah dari anak-anaknya yang juga turut patungan membantu untuk biaya mendaftar haji.
"Biayanya dari hasil kebun kakao dikumpul-kumpulkan, ada juga dibantu sama anak-anak. Saya 7 tahun menunggu. Ini cepat karena umur begitu (diprioritaskan)," katanya.
Sulaeman merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara. Ia telah dikaruniai tujuh anak dan 34 cucu. Meski tak pernah mengenyam bangku sekolah, pria sepuh ini tetap bersyukur dengan perjalanan hidupnya. Dirinya pun mengaku tak pernah membayangkan bisa naik haji.
“Dulu saya tidak pernah bayangkan bisa naik haji. Tapi setelah umrah lima tahun lalu, hati saya tergerak. Haji bukan hanya soal fisik, tapi juga perjalanan hati. Saya ingin menyempurnakan ibadah ini dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Keberangkatan Sulaeman setelah penantian tujuh tahun kini disambut hangat oleh keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar. Banyak yang terinspirasi oleh semangat dan keteguhan hatinya.
Hasil pemeriksaan kesehatannya pun normal. Di mana, Sulaeman dinyatakan sehat dan layak mengikuti rangkaian ibadah haji di Tanah Suci, meski tetap harus didampingi petugas haji.
Sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, Sulaeman sudah melakukan persiapan seperti mengikuti pemeriksaan kesehatan, vaksinasi, mengikuti manasik haji hingga mempersiapkan pakaian yang akan digunakan di Tanah Suci.
"Proses pengecekan kesehatan juga selalu ketat. Artinya, dia dianggap sehat sehingga dibolehkan melaksanakan ibadah haji. Umur calon jemaah haji tertua Sulsel atau Pak Sulaeman ini 102 tahun. Ini dia dapat kuota lansia," ujarnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Ikbal Ismail saat dikonfirmasi terpisah pada Jumat, 2 Mei 2025.
Halaman Selanjutnya
Bahkan, ia mengaku masih kerap menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa di kampung halaman yakni dengan aktif mengurus kebun miliknya sendiri.