Canes, VIVA – Penyanyi Syahrini akhirnya buka suara menanggapi sindiran netizen yang menuduhnya "menyontek" saat menyampaikan pidato berbahasa Inggris dalam acara gala dinner Listen to Her Parole di Cannes Film Festival 2025, Prancis. Dalam acara tersebut, Syahrini menerima penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam dunia hiburan dan budaya global.
Lewat unggahan Instagram Story pada Sabtu, 17 Mei 2025, Syahrini tampak menanggapi sindiran itu dengan gaya khasnya. Ia mengunggah potongan video pidato Angelina Jolie di acara yang sama, di mana sang aktris ternama tampak membaca dari secarik kertas saat berbicara di depan hadirin.
"Dia juga baca say, jadi normal baca itu," ujar Syahrini.
Ia menegaskan bahwa membawa catatan saat pidato adalah hal yang wajar agar pesan yang ingin disampaikan tidak terlupa.
“Daripada lupa ya kan,” imbuhnya.
Pembelaan sang pelantun "Sesuatu" itu turut didukung oleh sang adik sekaligus manajer, Aisyahrani. Dalam unggahan yang di-repost oleh Syahrini, Aisyahrani menyatakan bahwa membawa catatan adalah pilihan bijak yang juga dilakukan oleh banyak figur publik.
“Nah kan?? Daripada lupa baca aja. Mbak Jolie pun seperti itu mbak,” tulis Aisyahrani.
Kehadiran Syahrini di Cannes tidak hanya sebagai tamu, tetapi juga sebagai penerima penghargaan bergengsi dari UNESCO dalam kategori "Outstanding Achievement in Entertainment, Influence & Global Cultural Impact". Ia masuk dalam kelompok "Leaders and Influencers" dalam platform Listen to Her Parole, sebuah perayaan tahunan untuk mengapresiasi pencapaian perempuan di berbagai bidang, mulai dari seni, teknologi, hingga politik.
Dalam pidatonya, Syahrini mengungkapkan kebanggaannya sebagai perempuan Indonesia yang dapat berbicara di panggung dunia. Ia menyebut dirinya sebagai "Harta Karun Nasional Indonesia" dan "Superstar Global" dengan 50 juta pengikut media sosial di seluruh dunia.
“Saya mendedikasikan penghargaan ini untuk perempuan-perempuan di seluruh dunia,” ujar Syahrini saat menerima penghargaan tersebut.
Ia juga membagikan perjalanan kariernya yang dimulai sejak usia muda, dengan dukungan dari mendiang ayah yang memanggilnya “putri”.
“Musik menjadi jembatanku kepada dunia, jalan penghubung untuk melintasi perbatasan dan budaya,” tuturnya.
Syahrini juga membagikan kisahnya tentang masa rehat dari industri hiburan setelah menikah dan menjadi seorang ibu. Ia menyebut keputusan itu sebagai langkah penuh cinta dan kebanggaan.
“Selama beberapa tahun, aku memilih mundur dari dunia musik untuk fokus kepada keluarga. Pada masa itu, saya menemukan ketenangan sekaligus kegembiraan yang membuncah ketika menjadi seorang ibu dari putriku, dan istri dari suamiku. Terima kasih suamiku, yang selalu hadir untuk kami,” katanya menyentuh.
Kini, dengan penghargaan dari UNESCO, Syahrini mengaku mendapatkan dorongan baru untuk kembali berkarya di dunia musik. Ia berharap bisa segera kembali tampil dan bernyanyi.
“Saya merasa terhormat menjadi bagian dari Listen to Her Parole. Terima kasih UNESCO dan Yayasan Putri Charlene, yang tidak hanya melihat siapa kami, tetapi juga siapa kami nantinya,” pungkasnya.
Halaman Selanjutnya
“Saya mendedikasikan penghargaan ini untuk perempuan-perempuan di seluruh dunia,” ujar Syahrini saat menerima penghargaan tersebut.