Laptop vs Notebook: Mana yang Lebih Tahan Panas untuk Aktivitas Sehari-hari?

8 hours ago 3

Senin, 19 Mei 2025 - 06:00 WIB

Jakarta, VIVA – Saat memilih perangkat komputer portabel, banyak orang sering bingung antara laptop dan notebook. Selain soal ukuran dan harga, ketahanan terhadap panas juga jadi salah satu pertimbangan penting. Kamu pasti nggak mau kan, pakai laptop atau notebook yang cepat panas sampai bikin nggak nyaman saat dipakai?

Nah, kali ini kita akan bahas dengan sederhana soal perbedaan ketahanan panas antara laptop dan notebook supaya kamu makin paham sebelum beli.

Ukuran dan Sistem Pendingin

Ilustrasi laptop dan notebook

Pertama, yang bikin laptop dan notebook berbeda dari sisi ketahanan panas adalah ukurannya. Laptop biasanya punya ukuran yang lebih besar dan tebal dibanding notebook. Dengan ukuran yang lebih besar ini, laptop punya ruang lebih luas untuk sistem pendingin, seperti kipas dan heat pipe yang membantu membuang panas dari dalam perangkat.

Sementara itu, notebook dirancang lebih tipis dan ringan supaya mudah dibawa-bawa. Tapi ukuran yang kecil ini membuat ruang untuk sistem pendingin jadi terbatas. Akibatnya, notebook cenderung lebih cepat panas jika dipakai untuk kerja berat atau dipakai lama terus-menerus.

Komponen yang Digunakan

Selain ukuran, komponen dalam laptop dan notebook juga berbeda. Laptop biasanya menggunakan komponen yang lebih kuat dan bisa menjalankan tugas berat, seperti main game, mengedit video, atau desain grafis. Komponen seperti itu memang menghasilkan panas yang lebih banyak, tapi laptop sudah dirancang dengan sistem pendingin yang cukup untuk menangani panas tersebut.

Sedangkan notebook lebih sering menggunakan komponen hemat daya yang menghasilkan panas lebih sedikit. Komponen ini memang cocok untuk tugas ringan seperti mengetik, browsing internet, atau menonton video. Jadi, notebook biasanya lebih tahan panas untuk penggunaan ringan, tapi kalau dipakai kerja berat, bisa cepat panas dan kinerjanya menurun.

Material dan Kualitas Bangunan

Faktor lain yang berpengaruh adalah bahan yang dipakai untuk casing. Laptop umumnya menggunakan bahan logam atau campuran logam yang bagus untuk mengalirkan panas keluar dari perangkat. Jadi, panas bisa lebih cepat hilang dan perangkat tetap dingin.

Notebook yang tipis sering kali menggunakan bahan plastik supaya ringan. Sayangnya, plastik tidak sebaik logam dalam membuang panas sehingga suhu dalam notebook bisa naik lebih cepat terutama saat digunakan intensif.

Penggunaan dan Ketahanan Panas

Kalau kamu pakai perangkat hanya untuk hal-hal ringan seperti mengerjakan tugas sekolah, chatting, atau nonton video, notebook sudah cukup. Karena komponen hemat daya dan ukuran kecilnya, notebook biasanya tidak cepat panas untuk penggunaan ringan.

Namun, kalau kamu membutuhkan perangkat untuk kerja berat seperti gaming, editing video, atau software desain, laptop adalah pilihan yang lebih baik. Sistem pendingin yang lebih baik dan ukuran yang besar membuat laptop lebih tahan panas dan tidak mudah down saat dipakai lama.

Tips Agar Laptop atau Notebook Tidak Cepat Panas

1. Gunakan di permukaan datar: Hindari pakai di kasur atau bantal karena bisa menutup ventilasi udara.

2. Bersihkan kipas dan ventilasi: Debu yang menumpuk bisa menghambat aliran udara.

3. Gunakan cooling pad: Kalau sering pakai laptop berat, cooling pad bisa membantu mendinginkan.

4. Jangan terlalu lama dipakai tanpa istirahat: Beri waktu perangkat untuk dingin.

5. Atur performa: Kurangi beban kerja jika perangkat mulai terasa panas.

Halaman Selanjutnya

Selain ukuran, komponen dalam laptop dan notebook juga berbeda. Laptop biasanya menggunakan komponen yang lebih kuat dan bisa menjalankan tugas berat, seperti main game, mengedit video, atau desain grafis. Komponen seperti itu memang menghasilkan panas yang lebih banyak, tapi laptop sudah dirancang dengan sistem pendingin yang cukup untuk menangani panas tersebut.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |