Gaza, VIVA – Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas kembali menjadi sorotan dunia internasional. Salah satu peristiwa yang memantik perhatian publik global adalah penghancuran Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara. Fasilitas kesehatan yang selama ini menjadi sandaran masyarakat Gaza, kini berada di ujung kehancuran. Berikut ini 5 fakta penting seputar peristiwa tersebut yang perlu Anda ketahui:
1. Rumah Sakit Indonesia Jadi Sasaran Serangan Militer Israel
Dalam laporan eksklusif yang disampaikan oleh Al Jazeera, dikonfirmasi bahwa pasukan Israel mulai menghancurkan Rumah Sakit Indonesia, sebuah fasilitas medis penting yang terletak di wilayah utara Jalur Gaza. Serangan tersebut bukan hanya menyebabkan kerusakan fisik, tetapi juga memicu kepanikan karena setidaknya 55 orang masih terjebak di dalam bangunan, termasuk tenaga medis yang berjasa.
2. Fasilitas Medis Terakhir di Gaza Utara
Salah satu fakta menarik yang memperparah dampak serangan ini adalah bahwa Rumah Sakit Indonesia merupakan satu-satunya fasilitas medis yang tersisa di wilayah Gaza utara. Artinya, rumah sakit ini merupakan harapan terakhir bagi warga sipil yang membutuhkan perawatan medis di tengah konflik bersenjata yang semakin brutal. Dengan dihancurkannya rumah sakit ini, masyarakat Gaza kini benar-benar dalam kondisi darurat kesehatan.
VIVA Militer: Tentara Israel hadang ambulans Bulan Sabit Merah di Jalur Gaza
Photo :
- EFE/Alaa Badarneh
3. Dinding Dihancurkan dengan Buldoser dan Suara Tembakan Terdengar
Serangan tidak hanya berupa penembakan dari luar, namun juga melibatkan buldoser milik militer Israel yang digunakan untuk menghancurkan tembok utara gedung rumah sakit. Menurut saksi mata dan laporan Al Jazeera, suara tembakan terdengar nyaring di sekitar lokasi kejadian, memperjelas bahwa aksi militer ini dilakukan secara sistematis dan menyeluruh.
4. Petugas Medis Tetap Bertahan di Tengah Ancaman Nyawa
Dari 55 orang yang masih berada di dalam gedung rumah sakit, setidaknya empat dokter dan delapan perawat dilaporkan tetap berada di pos mereka. Fakta ini menunjukkan dedikasi luar biasa dari para tenaga medis yang memilih untuk bertahan dan membantu pasien di tengah serangan. Aksi heroik ini menjadi simbol perlawanan kemanusiaan di tengah kehancuran akibat konflik bersenjata.
5. Latar Belakang Serangan: Gencatan Senjata Gagal Diperpanjang
VIVA Militer: Invasi militer Israel di Jalur Gaza, Palestina
Serangan terbaru ini terjadi setelah upaya perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hamas gagal. Gencatan senjata resmi berakhir pada 1 Maret, dan hingga pertengahan Maret, serangan kembali meningkat. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan dilanjutkan karena Hamas menolak proposal dari Amerika Serikat terkait pembebasan sandera dan perpanjangan jeda kemanusiaan.
Selain itu, Israel juga memutus aliran listrik ke pabrik desalinasi dan menutup jalur masuk truk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, memperparah krisis air bersih dan pasokan kebutuhan dasar bagi warga sipil.
Peristiwa penghancuran Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara bukan hanya sebuah tragedi kemanusiaan, tetapi juga gambaran nyata dari dampak serius konflik yang belum kunjung selesai. Kehadiran rumah sakit yang seharusnya menjadi zona aman, kini berubah menjadi medan perang. Fakta-fakta ini mengingatkan dunia akan pentingnya penyelesaian damai dan perlindungan terhadap fasilitas sipil di wilayah konflik. (Antara)
Halaman Selanjutnya
Dari 55 orang yang masih berada di dalam gedung rumah sakit, setidaknya empat dokter dan delapan perawat dilaporkan tetap berada di pos mereka. Fakta ini menunjukkan dedikasi luar biasa dari para tenaga medis yang memilih untuk bertahan dan membantu pasien di tengah serangan. Aksi heroik ini menjadi simbol perlawanan kemanusiaan di tengah kehancuran akibat konflik bersenjata.