Tarif Gila Trump Bikin Harga Mobil Naik, Stok Menumpuk di Pelabuhan

1 day ago 3

Minggu, 13 April 2025 - 10:57 WIB

New York, VIVA – Kebijakan tarif otomotif Presiden Donald Trump mulai menunjukkan dampak nyata di pasar mobil Amerika Serikat.

Dengan tarif impor mobil sebesar 25% yang tetap diberlakukan, harga mobil baru diprediksi naik drastis, sementara ribuan unit kendaraan kini menumpuk di pelabuhan karena pabrikan menunda pengiriman.

Goldman Sachs memangkas proyeksi penjualan mobil tahunan AS dari 16,25 juta unit menjadi 15,40 juta, penurunan sebanyak 850.000 kendaraan.

Bahkan untuk 2026, proyeksi mereka lebih suram, yakni hanya 15,25 juta unit. Sementara itu, produksi otomotif global juga direvisi turun dari 90,4 juta unit menjadi 88,7 juta unit.

Dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops, Minggu 13 April 2025, kenaikan harga mobil baru diperkirakan mencapai antara $2.000 hingga $4.000, atau sekitar Rp33,7 juta hingga Rp67,4 juta (dengan kurs Rp16.862 per dolar AS), dalam enam hingga dua belas bulan ke depan.

Ini dipicu bukan hanya oleh tarif mobil impor, tetapi juga karena tarif baja, aluminium, dan komponen otomotif lainnya yang turut memengaruhi biaya produksi. Meski demikian, produsen mobil diperkirakan tidak mampu sepenuhnya membebankan biaya tambahan ini ke konsumen karena permintaan yang mulai menurun.

Akibat ketidakpastian tarif, beberapa merek seperti Aston Martin, Audi, dan Jaguar Land Rover memilih menghentikan sementara pengiriman ke AS. Ribuan kendaraan yang sudah tiba kini dibiarkan menumpuk di pelabuhan, bahkan beberapa mendekati kapasitas penuh.

Beberapa perusahaan mencoba menyiasati tarif dengan menyimpan kendaraan di gudang, yang memungkinkan penangguhan pembayaran tarif.

Situasi ini diperparah dengan ketidakjelasan definisi komponen otomotif dalam kebijakan tarif tersebut. Hingga ada kejelasan resmi, bengkel dan konsumen lokal terancam tidak bisa mendapatkan komponen penting, menghambat perbaikan dan layanan purna jual.

 Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Trump Desak China Mau Berunding soal Tarif, Jubir Gedung Putih: Jika Terus Membalas, Tak Baik

Presiden AS Donald Trump buka pintu untuk bernegosiasi dengan China terkait hubungannya yang makin memanas soal persaingan tarif impor.

img_title

VIVA.co.id

13 April 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |