Tegas, Dedi Mulyadi Ancam Tutup DP3AKB Jabar jika Anak Terlantar Tak Diurus

1 week ago 7

Rabu, 9 April 2025 - 12:07 WIB

Bandung, VIVA – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan bakal menutup Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jabar jika persoalan anak terlantar tak diselesiakan.

Hal tersebut disampaikan Dedi Mulyadi kepada seorang pegawai DP3AKB Jabar usai menghadiri halal bihalal Idul Fitri 1446 Hijriah bersama pegawai Pemprov Jabar di Gedung Sate, Selasa, 8 April 2025.

Pada kesempatan itu mulanya Dedi menanyakan mengapa masih banyak ditemukan anak terlantar yang diperalat orang tuanya untuk meminta-minta di perempatan jalan wilayah Kota Bandung.

Ibu di Bekasi Diduga Paksa Anak Mengemis

Photo :

  • Instagram/publikcikarang

“Kenapa masih banyak anak-anak yang minta-minta (mengemis) di perempatan, tidak sekolah, diperalat oleh orangtuanya. Kenapa dibiarkan?” tanya Dedi Mulyadi, dilihat melalui Instagram pribadinya Rabu, 9 April 2025.

Menurutnya, persoalan ini bukan semata urusan birokrasi. Ia menekankan pentingnya kerja langsung di lapangan. Dedi pun meminta DP3AKB untuk mencontohnya dalam mengambil langkah solutif dengan langsung membantu orangtua dari anak-anak terlantar mendapatkan pekerjaan.

“Dengan saya jangan bicara administratif, tapi teknis. Kenapa dibiarkan? Kan gubernur sudah memberi contoh, orangtuanya dibawa, (diberi pekerjaan), sekarang ada yang bekerja jadi tukang sapu di Gedung Pakuan. Lakukan itu,” kata dia.

Dedi menilai keberadaan DP3AKB Jabar sejauh ini belum menunjukkan dampak konkret, sebab anak-anak yang hidup di jalanan, meminta-minta, hingga menjadi korban eksploitasi masih banyak ditemukan, bahkan di pusat Kota Bandung.

Lanjutnya, jika di ibu kota provinsi saja masih banyak anak-anak yang hidup di jalanan tanpa perlindungan, maka itu menjadi bukti gagalnya fungsi pengawasan dan perlindungan yang seharusnya dijalankan DP3AKB.

“Malu, ada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, ada anak terlantar di kolong jembatan dibiarka. Kalau itu tidak bersih saya tutup dinasnya!” tegas Dedi Mulyadi.

“Kalau di Kota Bandung saja masih banyak anak-anak yang meminta-minta, masih banyak anak-anak yang diperalat orang tuanya untuk mencari uang dinasnya kita tutup aja. Serius saya!” tandasnya.

Halaman Selanjutnya

Dedi menilai keberadaan DP3AKB Jabar sejauh ini belum menunjukkan dampak konkret, sebab anak-anak yang hidup di jalanan, meminta-minta, hingga menjadi korban eksploitasi masih banyak ditemukan, bahkan di pusat Kota Bandung.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |