Tembus Rekor Tertinggi 5 Tahun, Alfamart Tebar Dividen Rp 1,4 Triliun

7 hours ago 2

Jumat, 23 Mei 2025 - 10:56 WIB

Jakarta, VIVA – Emiten pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) bakal membagikan dividen senilai Rp 1,4 triliun. Ini menjadi nilai dividen tertinggi yang dibagikan perseroan dalam lima tahun terakhir.

Presiden Direktur Alfamart, Anggara Hans Prawira mengatakan, keputusan pembagian laba bersih 2024 sebagai dividen itu merupakan salah satu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

"Dividen yang telah kita putuskan di RUPS itu pay out ratio-nya itu 45 persen, dividen per sahamnya itu Rp 34,11, dengan total dividen sebesar Rp 1,4 triliun,” kata Hans, dikutip Jumat, 23 Mei 2025.

Dia memastikan bahwa jumlah dividen final ini terus meningkat setiap tahunnya dalam lima tahun terakhir. Dimana pada tahun buku 2023, AMRT membagikan dividen final Rp 1,19 triliun dengan laba bersih senilai Rp 3,4 triliun.

Sementara pada tahun buku 2024, laba bersih AMRT menyusut menjadi Rp 3,14 triliun atau anjlok 7,50 persen secara year-on-year (yoy).

"Namun perseroan tetap menyisihkan laba bersih untuk peningkatan dividen," ujarnya.

Sebagai informasi, sebelumnya laporan keuangan AMRT tahun buku 2024 mencatat bahwa pendapatan neto naik 10,54 persen (yoy) menjadi Rp 118,22 triliun. Perolehan pendapatan terbanyak tercatat dikontribusikan dari segmen operasi di wilayah Jawa, tidak termasuk Jabodetabek yakni sebesar Rp44,55 triliun. Lalu untuk pendapatan dari luar Pulau Jawa yakni sebesar Rp 43,38 triliun, dan Jabodetabek sebesar Rp 33,18 triliun.

Meski demikian, AMRT juga melaporkan adanya pembengkakan pada beban pokok pendapatan, dari Rp 83,87 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 92,86 triliun di tahun 2024. Lalu beban penjualan dan distribusi juga meningkat menjadi Rp 20,2 triliun pada tahun 2024, dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 17,88 triliun.

Hal itu masih ditambah dengan beban umum dan administrasi tahun 2024 yang membengkak menjadi Rp 2,17 triliun, dibandingkan dengan tahun 2023 yang sebesar Rp 1,89 triliun. Kemudian tercatat beban lainnya naik dari Rp 88,63 miliar pada 2023, menjadi Rp 126,98 miliar pada 2024. Karenanya, laba usaha AMRT pun susut 7,91 persen (yoy) menjadi Rp 4,07 triliun pada 2024, dibandingkan Rp 4,42 triliun pada 2023.

Halaman Selanjutnya

Sebagai informasi, sebelumnya laporan keuangan AMRT tahun buku 2024 mencatat bahwa pendapatan neto naik 10,54 persen (yoy) menjadi Rp 118,22 triliun. Perolehan pendapatan terbanyak tercatat dikontribusikan dari segmen operasi di wilayah Jawa, tidak termasuk Jabodetabek yakni sebesar Rp44,55 triliun. Lalu untuk pendapatan dari luar Pulau Jawa yakni sebesar Rp 43,38 triliun, dan Jabodetabek sebesar Rp 33,18 triliun.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |