VIVA – Kurang dari satu bulan menuju penyelenggaraannya, The Sounds Project (TSP) 8 resmi mengumumkan jajaran line-up megah yang akan meramaikan festival musik tahunan ini. Acara yang akan digelar selama tiga hari berturut-turut pada 8, 9, dan 10 Agustus 2025 di Ecovention & Ecopark Ancol, Jakarta, menghadirkan lebih dari 110 musisi yang siap tampil di enam panggung utama: The Sounds Project Stage, Musicverse Stage, MG Stage, Garden Stage, TSP\&Co Stage, dan Joged Stage.
Dalam edisi kedelapan ini, The Sounds Project menandai pencapaian barunya dengan menambahkan satu panggung tambahan dibandingkan tahun lalu. Langkah ini mempertegas arah perkembangan TSP yang terus berevolusi, baik dari segi skala, kualitas produksi, maupun keberagaman konten. Penonton akan diajak menjelajahi genre musik dari pagi hingga malam, menikmati pengalaman yang immersive dan tak terlupakan.
Peningkatan jumlah panggung turut dibarengi dengan kehadiran nama-nama baru di kancah musik nasional. Deretan musisi muda seperti Enola, Drizzly, Eastcape Swellow, Milledenials, Skandal, dan Murphy Radio menjadi bukti nyata dukungan TSP terhadap regenerasi industri musik Indonesia.
“Memang sudah seharusnya sebuah festival kasih lebih banyak tempat buat band-band baru,” ujar Gerhana Banyubiru, Festival Director The Sounds Project.
Ia juga menambahkan bahwa TSP tahun ini meluncurkan program Soundroom, yang berhasil mengkurasi hampir 4.000 musisi dari seluruh Indonesia. Hasilnya, tiga talenta terpilih—Inis, Mentari Novel, dan Prou—akan tampil di panggung festival, membuka ruang ekspresi baru bagi musisi independen.
Meskipun memberikan ruang besar bagi musisi baru, TSP tidak melupakan kekuatan utama dari para musisi papan atas. Deretan nama besar seperti Tulus, Juicy Luicy, Kahitna, Maliq & D’Essentials, Tiara Andini, Lyodra, Hindia, dan .Feast tetap menjadi magnet utama festival. Tak hanya itu, TSP 8 juga menghadirkan sentuhan nostalgia lewat penampilan dari Nidji, Kangen Band, D Bagindas, Ten2Five, Bondan & Fade2Black, dan lainnya.
“Selain nama-nama langganan yang memang cocok untuk memenuhi panggung besar, tahun ini kita juga banyak menghadirkan band-band nostalgia,” ujar Gerhana.
Ragam genre menjadi salah satu kekuatan utama dalam edisi kali ini. Pecinta folk akan dimanjakan dengan penampilan dari Suara Kayu, Batas Senja, Banda Neira, dan Parade Hujan (Payung Teduh formasi lengkap). Bagi penggemar reggae dan ska, penampilan dari Souljah dan legenda hidup Tony Q Rastafara siap menghidupkan suasana tropis nan riang. Di sisi lain, deretan band pop punk seperti Pee Wee Gaskins, Summerlane, Stereowall, dan Remember of Today turut mengisi atmosfer enerjik, sementara dentuman punk dari Gledeg, The Jeblogs, The Kick, The Panturas, dan The Jansen akan mengguncang area moshpit.
Untuk memperkuat daya tarik internasional, The Sounds Project 8 menghadirkan tiga musisi mancanegara yang akan tampil eksklusif: FUR (UK), band indie rock asal Inggris yang melakukan comeback khusus di TSP setelah vakum cukup lama; Elijah Woods (CAN), solois asal Kanada dengan karakter vokal yang khas; serta Real Friends (USA), band pop punk asal Amerika Serikat yang siap membawa semangat panggung khas Amerika ke Ancol.
“Kita tetap konsisten mengimpor artis internasional setiap tahun. Tapi tidak semuanya harus tampil di panggung utama. Tahun ini, kami tetap memberikan porsi lebih besar untuk musisi-musisi lokal—karena dari awal, TSP memang dibangun utamanya untuk jadi rumah bagi musik Indonesia. porsi musisi lokal selalu lebih besar," ujar Gerhana.
Lebih dari sekadar festival musik, tema “From Music to Infinity” menjadi identitas kuat The Sounds Project tahun ini. Terinspirasi dari angka delapan yang menjadi simbol tak terbatas, tema ini mencerminkan perjalanan panjang TSP sejak 2015—yang bermula dari sebuah konser kampus sederhana dengan satu panggung, hingga kini menjadi salah satu festival musik terbesar di Indonesia.
“Waktu kuliah dulu, yang nonton The Sounds Project mungkin cuma teman-teman kampus gue aja,” kenang Ghana.
“Sekarang, penontonnya datang dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan dari luar negeri. Perjalanan ini luar biasa—dari ruang lingkup yang kecil jadi selebar ini, dari acara sederhana jadi festival besar yang dirayakan oleh puluhan hingga ratusan ribu orang," sambungnya.
Ia melanjutkan, “Dulu apa-apa nggak bisa karena keterbatasan kondisi, sekarang kami bisa undang siapa pun, bikin banyak panggung, ketemu musisi dan teman baru. Dari situlah akhirnya tercetus ‘From Music to Infinity’".
Halaman Selanjutnya
Ragam genre menjadi salah satu kekuatan utama dalam edisi kali ini. Pecinta folk akan dimanjakan dengan penampilan dari Suara Kayu, Batas Senja, Banda Neira, dan Parade Hujan (Payung Teduh formasi lengkap). Bagi penggemar reggae dan ska, penampilan dari Souljah dan legenda hidup Tony Q Rastafara siap menghidupkan suasana tropis nan riang. Di sisi lain, deretan band pop punk seperti Pee Wee Gaskins, Summerlane, Stereowall, dan Remember of Today turut mengisi atmosfer enerjik, sementara dentuman punk dari Gledeg, The Jeblogs, The Kick, The Panturas, dan The Jansen akan mengguncang area moshpit.