Aceh, VIVA – Kapolda Aceh Inspektur Jenderal (Irjen) Achmad Kartiko menekankan soal pentingnya fungsi strategis lalu lintas sebagai penjaga peradaban.
Dia kemudian mengajak masyarakat untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas untuk menurunkan angka kecelakaan dan juga menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Inovasi Layanan Kesamsatan dan Insentif Pajak bagi Penyandang Disabilitas yang digelar pada Selasa, 27 Mei 2025.
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko
Photo :
- Dani Randi (Aceh)
Irjen Achmad juga menyoroti soal lalu lintas yang bukan sekadar urusan teknis pengaturan kendaraan di jalan raya, namun juga mencerminkan budaya, etika, dan kedisiplinan masyarakat.
Ketertiban berlalu lintas dinilai menjadi salah satu indikator kemajuan peradaban suatu bangsa. Dengan mematuhi aturan lalu lintas, masyarakat dapat menunjukkan kesadaran dan kepedulian terhadap keselamatan diri sendiri dan orang lain.
Sikap tersebut, kata dia, menjadi bagian dari tanggung jawab sosial setiap individu dalam menciptakan harmoni di ruang publik.
Dia juga berharap inovasi layanan kesamsatan dan insentif pajak bagi penyandang disabilitas dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas.
Sehingga, dia melanjutkan, bisa menurunkan angka kecelakaan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Langkah-langkah ini juga menjadi wujud nyata kepolisian dalam memberikan pelayanan inklusif yang merangkul seluruh elemen masyarakat, termasuk kelompok rentan,” kata Achmad dalam keterangannya, Rabu, 28 Mei 2025.
Sementara itu, Direktorat Lalu Lintas Polda Aceh menggelar pelatihan safety driving khusus bagi para sopir ambulance dari berbagai rumah sakit, puskesmas, klinik, dan instansi terkait yang berada di wilayah Aceh.
Sekitar 37 peserta dengan 31 unit ambulance mengikuti pelatihan tersebut yang bertujuan meningkatkan keterampilan dan kesadaran berkendara aman di jalan raya.
Dirlantas Polda Aceh Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy menyampaikan apresiasi tingginya kepada para pengemudi yang berperan sebagai pejuang kemanusiaan.
“Mereka bukan hanya pengemudi, tapi penjaga nyawa yang sigap menjemput harapan dalam kondisi darurat,” kata Iqbal.
Adapun pelatihan tersebut meliputi sesi teori safety driving oleh Kompol Fiter Bronson dalam praktik di lapangan bersama tim Sat PJR, dan diakhiri dengan penyerahan sertifikat kelulusan.
Kegiatan itu diharapkan semakin memperkuat profesionalisme dan tanggung jawab para sopir ambulance dalam menjalankan tugas mulia mereka dengan aman, demi keselamatan pasien dan seluruh pengguna jalan.
Halaman Selanjutnya
Dia juga berharap inovasi layanan kesamsatan dan insentif pajak bagi penyandang disabilitas dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas.