Jakarta, VIVA – Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan bahwa dirinya tidak bisa didikte atau diintervensi untuk menentukan siapa saja yang bisa mengisi jabatan di Bank DKI.
Hal tersebut ditegaskan berkaitan dengan keinginannya soal transparansi dan tak ada lagi orang dalam yang mengisi jabatan di Bank DKI usai mengalami kendala sistem saat momen Lebaran 2025 lalu.
“Gak ada satupun yang orang yang bisa mendikte saya untuk personil di Bank DKI pada kali ini,” ujar Pramono kepada wartawan di sela-sela rapat dengan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 April 2025.
Lebih lanjut, Pramono juga menegaskan bahwa dirinya ingin performa dan kinerja Bank DKI diperbaiki dengan mengisi jajarannya oleh orang-orang yang profesional.
Gubernur Jakarta Pramono Anung
Photo :
- VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
“Memang untuk Bank DKI ini saya pengen performance dan kinerjanya diperbaiki. Untuk itu benar-benar yang mengelola harus profesional, dan sepenuhnya profesional,” kata Pramono.
Pramono menambahkan bahwa pada hari Rabu ini tengah berlangsung Rapat Usaha Pemegang Saham (RUPS) Bank DKI. Tapi dia tidak menyampaikan lebih jauh mengenai RUPS tersebut.
“Saya meminta kepada mereka untuk melakukan perbaikan, dan mudah-mudahan dengan perbaikan ini direksi maupun komisionernya bisa membuat Bank DKI lebih baik,” ucap Pramono.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan dirinya ingin agar Bank DKI dikelola oleh orang-orang yang berkualitas atau profesional dalam bidangnya dan tak lagi diisi oleh titipan.
“Gak ada titipan sama sekali,” ujar Pramono dalam keterangannya seperti dikutip, Rabu, 16 April 2025.
Pramono menilai bahwa direksi Bank DKI perlu manajemen yang lebih solid dan lebih konkret dalam jajarannya.
Maka itu, Pramono ingin Bank DKI bisa go public dengan Initial Public Offering (IPO) sehingga bisa menawarkan sahamnya kepada publik untuk menjadi perusahaan terbuka.
“Karena bagi saya kalau bisa melakukan IPO yang mengontrol adalah publik,” kata Pramono.
Halaman Selanjutnya
“Saya meminta kepada mereka untuk melakukan perbaikan, dan mudah-mudahan dengan perbaikan ini direksi maupun komisionernya bisa membuat Bank DKI lebih baik,” ucap Pramono.