VIVA – Proses pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci terus berjalan lancar sejak 2 Mei 2025. Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama per Kamis (29/5/2025) pukul 10.40 WIB, sebanyak 93,73% atau sekitar 190.600 jemaah haji reguler telah diberangkatkan ke Arab Saudi dari total rencana 203.320 jemaah. Artinya masih ada 12 ribu lebih jemaah lagi menunggu keberangkatan terakhir hingga 31 Mei 2025
Dari sisi kelompok terbang (kloter), tercatat 489 kloter atau 93,14% telah diberangkatkan dari total rencana 525 kloter atau tinggal 36 kloter lagi belum diterbangkan.
Penampakan tenda-tenda jemaah haji di Mina, Makkah, Arab Saudi, Rabu (21/5/2025)
Photo :
- Andika Wahyu/MCH 2025
Sementara itu, data kedatangan jemaah haji reguler menunjukkan bahwa 187.800 jemaah telah tiba di Tanah Suci, atau sekitar 92,37% dari total yang direncanakan. Adapun jumlah kloter yang sudah mendarat di Arab Saudi mencapai 482 kloter (91,81%).
Namun, di tengah kelancaran proses keberangkatan dan kedatangan ini, duka menyelimuti dengan adanya laporan 89 jemaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci. Kementerian Agama terus melakukan pemantauan dan memberikan pendampingan kepada jemaah lainnya agar tetap menjaga kondisi kesehatan.
Menjelang puncak ibadah haji, wukuf di Arafah, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, mengimbau para jemaah untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca di Arab Saudi yang diperkirakan akan sangat panas ekstrem.
“Kami mengimbau jemaah untuk tidak keluar tenda saat wukuf kecuali untuk keperluan sangat mendesak. Cuaca diprediksi sangat panas, dan ini bisa berisiko bagi kesehatan, terutama bagi jemaah lansia dan yang memiliki komorbid,” ujar Hilman.
Dirjen PHU Kemenag Hilman Latief
Kemenag juga telah menyiapkan langkah antisipatif, termasuk penyediaan layanan kesehatan dan pengawasan ketat dari petugas haji agar jemaah tetap aman dan nyaman dalam menjalankan ibadah.
Pemerintah terus mengingatkan agar jemaah mematuhi arahan petugas, menjaga stamina, cukup istirahat, dan perbanyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi serta heat stroke yang kerap terjadi akibat suhu ekstrem di wilayah Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Halaman Selanjutnya
Source : MCH 2025