Jakarta, VIVA - Tim gabungan masih terus berjibaku menyisir lokasi bencana banjir bandang yang menerjang kawasan pertambangan tradisional di Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Data hingga per Jumat, 23 Mei 2025, sudah 15 jenazah ditemukan. Sementara, empat orang lainnya masih dalam pencarian intensif oleh BPBD, Basarnas, TNI/Polri, dan warga setempat.
Bencana longsor terjadi pada Jumat malam, sekitar pukul 21.00 WIT. Insiden itu terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama hampir tujuh jam sejak siang hari.
Derasnya aliran air tiba-tiba melanda area tambang emas rakyat hingga menyapu tenda dan peralatan milik para penambang.
Proses pencarian korban terdampak banjir bandang di Pegunungan Arfak, Papua Barat (Istimewa)
Photo :
- VIVA.co.id/Zendy Pradana
Evakuasi korban dilakukan secara bertahap dalam beberapa hari terakhir. Satu jenazah ditemukan pada Minggu 18 Mei 2025. Lalu, lima jenazah pada Senin 19 Mei 2025. Kemudian, tiga jenazah ditemukan pada Selasa 20 Mei 2015, dan lima lainnya pada Rabu, 21 Mei 2025.
Dari 15 korban meninggal, delapan jenazah berhasil diidentifikasi. Sementara, tujuh lainnya masih menunggu proses identifikasi lanjutan dan akan dibawa ke RS Bhayangkara untuk penanganan medis lebih lanjut.
Adapun satu orang yang sempat dilaporkan hilang, Erik (25), sudah ditemukan dalam kondisi selamat di Kampung Kenyum.
Meski tak ada laporan mengenai kerusakan material maupun pengungsian, upaya pencarian korban menghadapi tantangan berat. Medan terjal, sungai berarus deras, suhu malam hari yang ekstrem, cuaca tak menentu, serta keterbatasan alat dan jaringan komunikasi memperlambat proses evakuasi.
Sejumlah kebutuhan mendesak diidentifikasi untuk mendukung keberlangsungan operasi lapangan. Kebutuhan itu termasuk makanan dan minuman bagi personel, alat komunikasi dan penerangan, alat pelindung diri (APD), perlengkapan tidur, kendaraan operasional, ambulans jenazah, bahan bakar, dan alat berat.
Pihak BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak bersama instansi terkait terus berkoordinasi guna memastikan penanganan darurat berjalan efektif. BNPB juga mengimbau seluruh personel untuk mengutamakan keselamatan selama proses pencarian dan evakuasi, mengingat kondisi alam yang ekstrem.
“Masyarakat diminta tidak menyebarkan foto atau informasi korban yang belum terverifikasi dan mendukung penuh upaya pencarian dengan memberikan akses dan informasi yang diperlukan,” demikian pernyataan resmi BNPB.
Halaman Selanjutnya
Adapun satu orang yang sempat dilaporkan hilang, Erik (25), sudah ditemukan dalam kondisi selamat di Kampung Kenyum.