Viral! Curhat Haru Penyiar RRI ke Prabowo, Kena PHK Dampak Efisiensi Anggaran

6 hours ago 1

Selasa, 11 Februari 2025 - 17:41 WIB

Jakarta, VIVA – Kabar mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa jurnalis dan pegawai di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (RRI) tengah menjadi sorotan di media sosial.

PHK ini terjadi seiring dengan langkah RRI yang melakukan pengurangan jumlah karyawan akibat adanya kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dalam sebuah unggahan video yang viral, seorang penyiar RRI, pemilik akun Instagram @aiinizzaa mengaku menjadi pegawai yang terdampak kebijakan efisiensi anggaran.

Menu Makan Bergizi Gratis hari pertama di Depok

Photo :

  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Penyiar RRI Pro 2 Ternate itu memahami tujuan dari efisiensi yang dilakukan pemerintah, namun ia juga menyoroti dampak sosial yang ditimbulkan, terutama terhadap keluarga yang kehilangan sumber pendapatan.

“Bapak, kita tahu bahwa efisiensi anggaran yang bapak lakukan saat ini, yaitu untuk menunjang agar program-program bapak bisa berjalan dengan baik. Seperti makan gratis untuk anak-anak,” ujarnya, dilihat Selasa, 11 Februari 2025.

Perempuan itu kemudian mengajukan pertanyaan yang menyentuh hati;

“Tapi sudahkah bapak berpikir bahwa, ketika pagi hari bapak berhasil memberikan makanan gratis dan bergizi untuk anak-anak, tapi ketika mereka pulang ke rumah, mereka dapati orangtua mereka tidak bisa memberikan makan siang dan makan malam yang layak, karena ternyata orangtua mereka harus di-PHK, harus dirumahkan karena efisiensi yang telah bapak lakukan,” kata dia.

“Lalu menurut bapak, di mana letak yang bapak bilang bahwa bapak mencintai rakyat bapak?” tandasnya.

Presiden RI Prabowo Subianto saat menghadiri Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) (sumber foto: tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)

Photo :

  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Dilansir dari tvOnenews, pemangkasan anggaran di LPP RRI mencapai Rp300 miliar dari nilai pagu Rp1,7 triliun di 2025.

Juru Bicara LPP RRI Yonas Markus Tuhuleruw menegaskan bahwa RRI hanya melakukan pengurangan sebagian tenaga lepas yang tidak diperpanjang kembali.

“Itupun pilihan terakhir dalam keputusan dan kebijakan direksi terkait tenaga lepas atau kontributor” kata Yonas Senin, 10 Februari 2025.

Halaman Selanjutnya

“Tapi sudahkah bapak berpikir bahwa, ketika pagi hari bapak berhasil memberikan makanan gratis dan bergizi untuk anak-anak, tapi ketika mereka pulang ke rumah, mereka dapati orangtua mereka tidak bisa memberikan makan siang dan makan malam yang layak, karena ternyata orangtua mereka harus di-PHK, harus dirumahkan karena efisiensi yang telah bapak lakukan,” kata dia.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |